Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi belum lama ini menemukan, kunci mendapatkan bayi laki-laki ternyata tergantung pada beratnya timbangan seorang wanita. Semakin banyak ibu hamil bertambah berat badannya, kemungkinan bayinya laki-laki semakin tinggi.
Baca Juga
Advertisement
Menurut endokrinologi dari University of Georgia, Kristen J. Navara, studi yang diterbitkan dalam PLOS One ini melihat hubungan antara
berat badan ibu hamil dan jumlah kelahiran anak. Jadi ilmuwan mempelajari 68 juta kelahiran selama lebih dari 23 tahun dan
menyimpulkan, embrio laki-laki membutuhkan asupan kalori yang lebih tinggi selama kehamilan untuk bertahan hidup.
"Saya pikir ibu yang mengoonsumsi apapun selama hamil, akan melahirkan bayi laki-laki. Sedangkan wanita yang berat badannya hanya naik sedikit cenderung memiliki anak perempuan," katanya, seperti dikutip Parenting, Senin (21/12/2015).
Dalam penelitian, 49 persen perempuan yang mendapatkan penambahan berat badan setidaknya 9-10 kilogram cenderung memiliki anak laki-laki. Yang menarik, ketika ibu mendapatkan sekitar 18-20 kilogram, sebanyak 52,5 persen bayi yang lahir juga berjenis kelamin
laki-laki.
"Asupan kalori yang rendah dapat menjadi faktor tak berhasilnya bayi laki-laki. Dia menunjukkan, berat badan ideal selama enam bulan
pertama kehamilan adalah periode waktu kritis yang berdampak pada kelangsungan hidup janin laki-laki," katanya.
Meski begitu, kata dia, tidak semua orang tua ingin mengetahui jenis kelamin bayi mereka. Jadi penelitian ini hanya sebagai gambaran dan setiap pasangan disarankan untuk fokus pada makanan sehat dan mendapatkan berat badan yang sehat.