Liputan6.com, Makassar - Setelah hujan lebat disertai angin puting beliung, masyarakat di kawasan pegunungan di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), kini dihadapkan ancaman longsor.
Kapolres Majene AKBP Sonny Mahar dalam perbincangan telepon mengatakan, bencana angin puting beliung yang disusul tanah longsor terjadi di Taduang, Kelurahan Pasai, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulbar, pada Minggu 20 Desember 2015. Bongkahan besar batuan menutupi badan jalan.
"Tanah longsor susulan itu menimbun jalan poros Majene sepanjang 16-17 kilometer," kata Sonny kepada Liputan6.com, Senin (21/12/2015).
Baca Juga
Advertisement
Longsor itu, lanjut Sonny, sempat memacetkan arus lalu lintas sepanjang 1-2 km. Jalan tersebut menjadi satu-satunya jalur yang menghubungkan Majene dan Makassar. Polisi menerjunkan alat berat untuk membersihkan bekas longsor tetapi baru bisa membuka satu lajur. Aparat mengenakan sistem buka tutup untuk mengatur lalu lintas kendaraan.
"Saat ini, sudah kita bersihkan bekas tanah longsor yang menutupi jalan tersebut dengan kerja sama Polres Majene, pengusaha, Pemda Majene dan Kodim Majene," sahut Sonny.
Sementara itu, 51 bangunan warga yang berada di lokasi tersebut mengalami rusak berat maupun ringan akibat angin puting beliung. Aparat dibantu warga kini mulai memperbaiki bangunan yang rusak.
"Rusak berat itu ada 14 rumah penduduk dan 1 fasilitas umum yakni TK Aisyah Amanah. Lalu, rusak ringan ada 33 rumah penduduk, 1 masjid, 1 pos ronda dan 1 pos polisi," ujar Sonny.