Liputan6.com, Jakarta Ketika penglihatan kita terasa tidak nyaman, mungkin kita bisa bergegas untuk mendapatkan obat tetes mata atau mengompresnya sedemikian rupa. Namun bagaimana jika sang anak yang merasakannya?
Tak hanya mata orang dewasa yang mudah terkena iritasi akibat polusi, ternyata mata anak pun rentan terhadap virus dan bakteri. Penyebab paling umum dari sakit mata pada anak terletak pada saluran air mata. Ketika mata anak berubah memerah dan berkerak, orangtua harus memperhatikannya lebih awal, terutama pada bayi karena tidak bisa mengutarakan rasa sakit yang ia rasakan.
Advertisement
Peradangan mata yang biasa disebut dengan Pinkeye ini menutup bagian dalam pada kelopak mata akibat virus atau bakteri yang tercemar di dalamnya. Ada tiga jenis penyakit mata yang menular, yaitu konjungtivitis virus, bakteri konjungtivitis (keduanya menular), dan konjungtivitis alergi (tidak menular).
Apakah Itu Pinkeye?
Bentuk radang mata paling umum yang terjadi pada bayi berasal dari saluran air matanya yang tidak maksimal terbuka pada saat kelahiran. Hal tersebut menyebabkan air matanya menggenang dan terkadang menghasilkan debit bakteri di sekitar matanya. Sekitar 20 hingga 25 persen hal ini terjadi pada bayi yang baru lahir.
Beda hal dengan radang mata anak yang sudah berusia lebih lanjut, gejala radang mata karena bakteri dan virus dapat dilihat secara langsung oleh orangtua. Di mana umumnya penyakit mata karena bakteri diikuti dengan infeksi pernapasan sedangkan penyakit mata berasal karena virus dirasakan dengan gatal dan mudah menular, dilansir dari laman Parenting, ditulis Selasa (22/12/2015).
Baca Juga
Virus dan bakteri penyakit mata yang menular dapat disebabkan karena kontak tangan secara langsung ke mata, atau memakai barang secara bersamaan seperti handuk dan bantal.
Sebagian besar sekolah dan tempat penitipan anak meminta anak-anak dengan Pinkeye untuk tinggal di dalam rumah selama 24 jam setelah pengobatan. Hal tersebut dilakukan karena tidak adanya pengobatan Pinkeye secara aman (tidak menyebabkan penularan kepada orang sekitar) dan hanya bisa dilakukan dengan benar-benar rutin membersihkannya untuk mencegah penyebarannya (pada anak biasanya menular hingga satu minggu).
Untuk meminimalkan penyebaran penyakit mata menular di rumah, cucilah tangan sesering mungkin, tidak menggosok mata menggunakan tangan, dan hindari segaja jenis pemakaian barang secara bersamaan.
Advertisement