Heboh, Munculnya Kawah Misterius Raksasa di Sini

Masih ingat tentang sekelompok kawah misterius di tundra Arktik Rusia, Siberia yang awalnya tiba-tiba muncul pertengahan Juli 2014?

oleh Liputan6 diperbarui 21 Des 2015, 18:44 WIB
Masih ingat tentang sekelompok kawah misterius di tundra Arktik Rusia, Siberia yang awalnya tiba-tiba muncul pertengahan Juli 2014 lalu?

Citizen6, Jakarta Masih ingat tentang sekelompok kawah misterius di tundra Arktik Rusia, Siberia, yang awalnya tiba-tiba muncul pada pertengahan Juli 2014? Jika ada yang belum tahu mengenai kawah raksasa ini, dikabarkan semuanya dimulai pada pertengahan Juli 2014 ketika sebuah lubang misterius di permafrost ditemukan oleh pilot helikopter di daerah Yamal, Rusia Utara.

Kawah raksasa ini tentu saja langsung menjadi pusat perhatian dunia dan cukup mengkhawatirkan para ahli di seluruh dunia. Bahkan menurut lansiran Siberian Times, hingga February 2015, terdapat munculnya kawah-kawah baru di Siberia.

Melihat hal aneh seperti ini, tentu saja banyak penjelasan aneh yang muncul juga, dari jatuhnya misil, nyasarnya rudal hingga penjelasan mengenai alien dari luar angkasa. Banyak yang menerima gagasan meresahkan bahwa itu terjadi karena ledakan gas metana yang berkaitan dengan pemanasan global, lalu terbentuklah sebuah kawah besar raksasa itu. Metana ini juga merupakan perhatian yang serius, bukan?

Masih ingat tentang sekelompok kawah misterius di tundra Arktik Rusia, Siberia yang awalnya tiba-tiba muncul pertengahan Juli 2014 lalu?

Namun, pada pertengahan 2015 lalu, penjelesan baru muncul mengenai misteri kawah raksasa pertama yang biasa dikenal ilmuwan dengan sebutan B1 ini. Dilaporkan oleh Siberian Times, salah satu lubang raksasa ini telah dengan cepat terisi dengan air hanya dalam beberapa bulan terakhir. Setelah diukur menggunakan alat ditemukan bahwa kedalamannya mencapai lebih dari 60 meter. Airnya kini hanya 10 meter dari tepi lubang, para ilmuwan berkekspektasi bahwa danau akan terbentuk dari kawah raksasa tersebut.

Dilansir dari EarthSky, Carolyn Ruppel, Kepala dari U.S. Geological Survey’s Gas Hydrates Project mengatakan bahwa hidrat metana dalam pengaturan permafrost biasanya tidak stabil di atas kedalaman sekitar 200 meter. Kawah jauh lebih dangkal dari itu, sehingga ia mengatakan bahwa mengaitkan dengan hidrasi metana mungkin bisa dikatakan tidak. Ruppel dan ilmuwan lain menyerukan penjelasan sederhana, terkait dengan gundukan es yang menutup bumi di Kutub Urtara dan subarctic yang dikenal sebagai pingos.

Masih ingat tentang sekelompok kawah misterius di tundra Arktik Rusia, Siberia yang awalnya tiba-tiba muncul pertengahan Juli 2014 lalu?

Sebuah lubang besar yang tercipta ketika pingos meledak setelah terisi dengan gas pada intinya. Menurut Profesor Vasily Bogoyavlensky, yang memimpin ekspedisi terbaru tahun ini, itu merupakan proses yang sangat menarik karena sekarang ini para ahli menganggap pembentukan kawah raksasa itu merupakan seseuatu yang belum pernah diobservasi sebelumnya.

Ruppel mengatakan kepada EarthSky bahwa batu mungkin telah dikeluarkan ke atas ketika metana yang mengandung gas alam, dimana gas tersebut tersimpan dalam lapisan es terus berada di bawah tekanan dengan berat pingos, secara tiba-tiba dirilis disuhu hangat dan menjadikanruntuhnya pingos. Lalu?Terbentuklah kawah raksasa itu.

Masih ingat tentang sekelompok kawah misterius di tundra Arktik Rusia, Siberia yang awalnya tiba-tiba muncul pertengahan Juli 2014 lalu?

Menurut laporan Siberian Times, Profesor, Wakil Direktur dari Oil dan Gas Research Institute di Moskow, bagian dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia sepertinya memiliki gagasan yang hampir sama. Ia mengatakan itu merupakan kombinasi dari thermokarst, yaitu bentuk topografi pra-glasial, proses dan migrasi gas dari kedalaman dibawah sana. Hal itu juga diciptakan dari pingos. Proses ini berbeda dari biasanya, karena biasanya pingos mencair dan runtuh, membentuk kawah dan kemudian danau yang cukup proses yang normal.

Wah, berita mengenai lubang raksasa di permafrost Siberia yang tidak meledak karena sebuah ledakan metana sudah cukup menghibur, bukan? Bagaimana pun juga, gas metana adalah gas yang jauh lebih berbahaya dari karbon dioksida dan memiliki potensi untuk mempercepat pemanasan global yang cepat melalui umpan balik.

Pengirim:

Audita Widya Pinasthika

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya