Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso menyatakan pihaknya siap menggelar Musyawarah Nasional (Munas) sendiri jika kubu Aburizal Bakrie tidak menyambut tawaran rekonsiliasi.
"Kalau rekonsiliasi islah tidak bersambut, mohon maaf kepada sejarah, jangan salahkan kami, karena kami akan selenggarakan munas sendiri untuk memilih ketua umum definitif 5 tahun ke depan," kata Priyo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/12/2015).
Mantan Wakil Ketua DPR ini mengatakan, pihaknya akan menyelenggarakan munas tahun depan, dengan bulan pelaksanaan akan ditentukan pada 2016.
"Munas bisa bulan apapun. Munas ini opsi jika tidak mendapatkan respons, dengan munas ini ya artinya Golkar terbelah, dan bagaimana lagi saya juga sedih," ujar Priyo.
Baca Juga
Advertisement
Namun demikian, ia menekankan, hal tersebut terjadi jika rekonsiliasi dan islah dengan kubu Aburizal Bakrie tidak terlaksana.
"Begitu pula jika kami tawarkan solusi bersatu tidak direspons, ya sudah kami akan selenggarakan munas," kata Priyo.
Ketua Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono mengatakan, konflik dualisme kepengurusan Partai Golkar akan segera berakhir jika kedua kubu mau bersama-sama menggelar musyawarah nasional (Munas) Maret nanti.
"Kami yakin prahara ini enggak lama. Setelah kasus ini selesai kita bisa bangkit lagi. Secepatnya awal tahun depan. Saya usulkan Maret tahun depan ini Munas," tutur Agung kepada Liputan6.com di kediamannya di Cipinang Cimpedak, Jakarta Timur, Kamis 17 Desember 2015.