Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa April 2014 seolah tidak pernah luput dari ingatan Muslimin (48). Saat itu, istrinya, Veronica Sriyani (42), tewas ditembak begal kelompok Suleiman (34) alias Kapten. Peluru yang dimuntahkan kawanan bandit tersebut menembus leher Veronica. Sementara Muslimin mengalami luka di leher kiri akibat terserempet peluru Suleiman 'Kapten' begal.
Muslimin mengulas ulang kejadian nahas yang menimpa istrinya pada April 2014 lalu. Kepada wartawan, lelaki paruh baya ini mengatakan, Suleiman dan salah satu rekannya ketahuan sedang berusaha mencuri motor Honda Beat miliknya pada pukul 03.00 dini hari. Saat itu, Muslimin terjaga untuk salat tahajud.
Baca Juga
Advertisement
"Waktu itu saya lagi tidur dan baru bangun, kurang lebih pukul 03.00 WIB. Saya lihat ada dua orang di teras rumah mengutak-atik motor saya," kata Muslimin di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (21/12/2015).
Muslimin mengaku tak lekas meneriaki Suleiman dan rekannya maling. Ia menanyakan terlebih dahulu apa tujuan Suleiman dan rekannya menjadi 'tamu tak diundang'. Ia berfikir, jika ia meneriaki maling, maka Suleiman yang kala itu menodongkan pistol akan menembak dia dan keluarganya.
"Saat itu satu kabur (rekan Suleiman), satu lagi mundur 5 langkah (Suleiman) lalu mengeluarkan pistol. Mungkin orang itu mau menembak saya. Kalau saya teriaki maling, takut dia nembak rumah. Karena anak-anak saya tidur di belakang pintu ruang tamu," terang Muslimin.
Namun tanpa babibu, Suleiman langsung menarik pelatuk pistolnya ke arah Muslimin. Dengan sigap Muslimin menghindar, namun ternyata Veronica berdiri di belakangnya, hingga akhirnya peluru itu pun mengenai leher sebelah kiri Veronica dan menembus ke leher sebelah kanan.
"Saya menghindari tapi akhirnya kena istri saya. Saya tidak tahu istri saya di belakang saya. Tertembak di leher, tembus ke sisi satunya. Hanya satu kali tembakan," ujar Muslimin.
Terungkapnya komplotan begal kelompok Suleiman membuat Muslimin sedikit bernafas lega. Dia berterima kasih kepada polisi yang bekerja keras mengungkap aksi keji kelompok Suleiman.
"Terimakasih kepada polisi. Saya mengucapkan Alhamdulilah ke pihak kepolisian khususnya Polda Metro Jaya. Saya yakin, setiap kejahatan pasti akan ada balasannya," ucap Muslimin.
Suleiman alias Leman tewas terkena timah panas pistol aparat karena berusaha melarikan diri dengan merebut senjata petugas, Senin (21/12/2015) dini hari. Aparat juga menangkap dua rekan Suleiman, Abdullah dan Abdul Fattah.