Misbakhun: Pertemuan Aksa Mahmud-Bos Freeport Jangan Dikaitkan JK

JK menuai kritikan ketika pertemuan antara kerabat dekatnya, Aksa Mahmud dan Erwin Aksa dengan bos besar Freeport, James R Moffe terungkap.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 21 Des 2015, 18:23 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla mencoba salah satu mobil yang dipajang dalam Pameran Indonesia Internasional Motor Show 2015 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/8/2015). Sekitar 50 merek kendaraan ikut dalam pameran ini. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mendapat kritikan pascaterungkapnya pertemuan antara kerabat dekatnya, Aksa Mahmud dan Erwin Aksa dengan bos besar Freeport McMoran dan James R Moffett alias Jim Bob.

Menanggapi hal itu, politikus Golkar M Misbakhun justru mengingatkan para pengkritik JK agar lebih bersikap proporsional dalam melemparkan kritik, karena latar belakang JK adalah pengusaha.

"Latar belakang beliau (JK) sebagai pebisnis tidak bisa dipungkiri. Tapi tolong pengkritik harus proporsional menempatkan Pak JK," ujar Misbakhun melalui keterangan tertulisnya, Senin (21/12/2015).

Anggota Komisi XI DPR itu menjelaskan, Aksa Mahmud yang juga adik ipar JK, memang dikenal sebagai pengusaha. Namun, kalangan masyarakat bisnis tahu bahwa bisnis Aksa Mahmud kini diserahkan ke Erwin Aksa.

Misbakhun juga menegaskan, sebagai pengusaha tentu bukan persoalan untuk bertemu dengan siapa pun guna menjalin bisnis. Karena itu, anggota Komisi XI DPR ini menyarankan agar pertemuan itu tidak dikait-kaitkan dengan JK.

"Kalau pun mereka keluarga Pak JK, ya, jangan dikait-kaitkan dengan Pak JK. Dan sebagai pebisnis, mereka berhak untuk menjalin kemitraan dengan siapapun," ucap Misbakhun.

Ia menegaskan, sebaiknya para pengkritik JK tidak berspekulasi dengan menyebut pertemuan Aksa dengan Jim Bob itu karena pengaruh wakil presiden yang juga bekas ketua umum Golkar.  
"Karena itu, harus dipisahkan antara hubungan keluarga dengan bisnis," kata dia.

Misbakhun menambahkan, setiap pengusaha berhak untuk menjalin bisnis dengan pihak manapun. "Mereka kan juga punya hak untuk menjalin hubungan dengan siapapun," pungkas Misbakhun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya