Mengenal Macam-macam Sensor di Smartphone

Tahukah Anda bahwa smartphone dibekali berbagai sensor dengan fungsinya masing-masing.

oleh M Hidayat diperbarui 23 Des 2015, 06:25 WIB
Ilustrasi Smartphone Diputar. Kredit: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Smartphone saat ini adalah perangkat kecil yang luar biasa. Banyak hal bisa dilakukan berkat bantuan perangkat ini, mulai dari sekadar memutar musik, menonton video, berkirim email hingga menyetelnya sebagai hotspot portabel.

Namun tahukah Anda bahwa smartphone dibekali berbagai sensor dengan fungsinya masing-masing? Untuk itu, berikut ini ulasan mengenai macam-macam sensor yang ada di smartphone, sebagaimana dihimpun dari Phone Arena, Rabu (23/12/2015).

Akselerometer

Mari kita mulai dengan satu sensor yang paling umum digunakan, yakni akselerometer. Sensor ini digunakan untuk mendeteksi orientasi perangkat.

Contoh riil penggunaan akselerometer adalah ketika Anda mengubah modus layar, dari tegak (portrait) ke mendatar (landscape), atau ketika Anda memainkan permainan balapan yang dikemudikan dengan cara memiringkan perangkat Anda (tilt).

Giroskop

Giroskop merupakan sensor yang juga dapat memberikan informasi orientasi dari sebuah perangkat, mirip dengan akselerometer, tapi dengan lebih presisi, yang berdasarkan pada prinsip momentum sudut.

Bedanya, akselerometer dipengaruhi gravitasi, sedangkan giroskop tidak. Bukan hanya itu, giroskop juga menambahkan dimensi tambahan untuk informasi yang diberikan oleh akselerometer dengan melacak rotasi atau perputaran perangkat.

Magnetometer

Sensor berikutnya yang juga cukup banyak ditemukan di smartphone adalah magnetometer. Dari namanya, bisa ditebak bahwa sensor ini mampu mendeteksi medan magnet.

Magnetometer merupakan salah satu sensor yang digunakan aplikasi kompas di smartphone untuk mengarah pada kutub utara bumi. Aplikasi yang dibuat untuk mendeteksi logam juga menggunakan sensor ini.


Proximity

Proximity

Selanjutnya adalah sensor proximity, yang terdiri dari LED inframerah dan detektor cahaya inframerah. Cara kerjanya adalah dengan memancarkan secercah cahaya inframerah yang tidak terlihat oleh manusia, yang dipantulkan dari objek terdekat dan dijemput oleh detektor inframerah.

Sensor ini biasanya ditempatkan di dekat lubang suara sebuah smartphone, dan ini bukanlah tanpa alasan. Misalnya, ketika Anda menempatkan smartphone ke telinga Anda, sensor memungkinkan sistem untuk mengetahui bahwa Anda sangat mungkin sedang menelepon, sehingga layar harus dimatikan.

Sensor cahaya

Berkat sensor ini, smartphone secara otomatis dapat menyesuaikan kecerahan layar berdasarkan cahaya di sekitarnya. Ketika cahaya di sekitar berlimpah, maka kecerahan layar ditambah, dan ketika cahaya di sekitar minim, maka kecerahan layar berkurang.

Dengan menyetel kecerahan layar secara otomatis, maka daya tahan baterai akan sedikit lebih panjang karena layar smartphone Anda memang tidak harus selalu menyala terang.

Barometer

Adapun barometer biasanya disematkan pada ponsel high-end. Sensor ini dapat mengukur tekanan atmosfer. Data yang diukur oleh barometer digunakan untuk menentukan seberapa tinggi perangkat ada di atas permukaan laut, yang pada gilirannya menghasilkan peningkatan akurasi GPS.

Motorola XOOM dan Samsung Galaxy Nexus merupakan perangkat Android pertama yang memiliki sensor ini.


Termometer

Termometer

Beberapa dari kita juga ingat bahwa Samsung Galaxy S4 'menyombongkan diri' dengan termometer untuk mengukur suhu lingkungan. Namun, kali ini termometer ada di banyak smartphone, dan beberapa di antaranya bahkan mungkin memiliki lebih dari satu termometer.

Perbedaannya, ada termometer yang digunakan untuk memantau suhu di dalam perangkat dan baterai. Jika komponen terdeteksi akan terlalu panas (overheat), sistem akan mati dengan sendirinya untuk mencegah terjadinya kerusakan.

Sensor kelembapan udara

Samsung Galaxy S4 memelopori penggunaan sensor kelembapan udara di smartphone. Data yang diberikan oleh sensor ini digunakan dalam aplikasi S Health untuk memberi tahu apakah pengguna berada di suhu udara dan kelembapan udara yang optimal atau tidak.

Pedometer

Pedometer merupakan sensor yang digunakan untuk menghitung jumlah langkah pengguna. Data tersebut memang biasanya juga dapat diperoleh oleh akselerometer, tetapi sebuah pedometer khusus jauh lebih akurat dan hemat daya. Google Nexus 5 adalah di antara beberapa smartphone yang memiliki pedometer secara utuh.


Sensor denyut jantung

Sensor denyut jantung

Tak lengkap rasanya jika kita tidak menyebutkan sensor denyut jantung, seperti yang ada pada Galaxy S5. Sensor ini digunakan untuk mengukur denyut nadi seseorang, dengan cara mendeteksi denyutan per menit dari pembuluh darah di dalam jari seseorang.

Sensor sidik jari

Tidak lupa, saat ini sudah cukup banyak smartphone yang dibekali oleh sensor sidik jari, seperti iPhone 5s, Samsung Galaxy S5, HTC One Max, dan Sony Xperia Z5.

Sensor sidik jari paling sering digunakan sebagai lapisan keamanan tambahan, antara lain mengganti kata sandi untuk membuka atau mengunci layar.

Sensor radiasi berbahaya

Sensor ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi radiasi berbahaya. Smartphone yang sudah mengusung sensor tersebut adalah Sharp Pantone 5, yang hanya hanya dirilis di Jepang.



(Why/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya