Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo akan mencarikan formula untuk mendamaikan suporter sepak bola di Jawa Timur. Terutama antara suporter Bondo Nekat (Bonek) Surabaya dan Aremania pascabentrokan di Sragen, Jawa Tengah, yang menewaskan pendukung Arema Malang.
Terkait hal itu , Gubernur Soekarwo menuturkan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Kapolda Irjen Pol Anton Setiadji.
"Formula tersebut, di antaranya perlu ada kanalisasi untuk suporter-suporter tersebut untuk hal segi positif. Sebab, suporter saat ini banyak yang muda-muda dan atraktif," tutur Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo di Surabaya, Senin (21/12/2015).
Baca Juga
Advertisement
Pakde Karwo menambahkan, jika nantinya solusi-solusi tersebut sudah ditemukan dan tidak berjalan dengan bagus, suporter bahkan tetap bentrok, maka mau tidak mau, perizinan sepak bola di Jawa Timur yang harus dievaluasi.
"Artinya, pertandingan sepak bola di Jawa Timur, harus ditunda dulu," imbuh Soekarwo.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Jatim pernah mempertemukan kedua suporter yang difasilitasi Kapolda Jatim saat dijabat Badrodin Haiti.
"Namun, setelah jenderal Badrodin Haiti tidak lagi menjabat sebagai Kapolda Jatim, memang belum pernah ada atau fasilitas untuk mempertemukan para suporter di wilayah Jatim," ujar Pakde Karwo.
Ancam Larang Kompetisi
Sebelumnya, Soekarwo mengancam akan melarang adanya kompetisi atau turnamen sepak bola yang melibatkan klub di Jawa Timur. Ini buntut dari gesekan antarsuporter yang tak kunjung selesai. Terakhir, 2 pendukung Aremania tewas di Sragen, Jawa Tengah setelah diserang oleh pendukung Surabaya United pada Sabtu, 19 Desember 2015.
"Kalau terus begini kami melarang sepak bola di Jawa Timur. Karena hasilnya bukan kompetisi, tapi kenakalan remaja," kata Soekarwo di Malang, Jawa Timur, Senin ini.
Peta konflik suporter di Jawa Timur memang sangat memprihatinkan dibanding dengan daerah lain. Hubungan yang tak harmonis menyebabkan kerap kali terjadi bentrok antarsuporter asal Malang, Surabaya, Lamongan dan daerah lain di Jawa Timur. Tak sedikit nyawa melayang akibat gesekan itu.
Terkait kasus penyerangan yang menyebabkan 2 pendukung Arema tewas di Sragen, Jawa Tengah, Pakde Karwo menyebut proses hukum harus ditegakkan. Selain itu, harus ada solusi agar pertikaian antarsuporter tak berlarut-larut.
"Hukum harus ditegakkan, ini harus ada solusi kanalisasi permasalahan. Bisa karena aktualisasi anak muda, tapi yang penting kekerasan pidana seperti itu, hukum harus ditegakkan," kata Pakde Karwo.
Tanggapan Bonekmania
Secara terpisah, salah satu anggota suporter Surabaya, Didik mengatakan bahwa tidak mempermasalahkan jika memang ada perbaikan suporter. Namun, ia menilai polisi terkesan tebang pilih dalam menangani kasus bentrokan yang melibatkan suporter Surabaya.
"Di Lamongan, ada Bonek masih anak belia, tewas sendirian dikeroyok puluhan suporter lain. Cak Kunto di Sidoarjo meninggal karena dikeroyok suporter, apa sudah ditemukan pelakunya? Tragedi Lamongan, Bonek meninggal dengan tragis, apakah pelakunya sudah ditemukan?" ucap Didik saat dikonfirmasi.
"Giliran ada Aremania yang meninggal, polisi bergerak cepat untuk menangkap pelaku dan menetapkan 33 tersangka," kata Didik