Dorna Kecewa, MotoGP 2017 Batal Digelar di Indonesia?

Finlandia disebut-sebut akan ditunjuk sebagai penyelenggara MotoGP 2017 karena persiapannya sangat profesional.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 21 Des 2015, 21:44 WIB
Suasana balapan MotoGP saat baru memulai start di Sirkuit Indianapolis, AS, Senin (10/8/2015). Pada balapan itu Marquez menjadi yang tercepat diikuti Lorenzo dan Rossi ditempat kedua dan ketiga. (EPA/Erik S. Lesser)

Liputan6.com, Jakarta Finlandia disebut-sebut akan ditunjuk sebagai penyelenggara MotoGP 2017.  Sebelumnya, Dorna Motor Sport selaku pemegang hak komersil MotoGP, memprioritaskan Indonesia ketimbang negara lain untuk menyelenggarakan satu seri di musim itu.

Seperti dilansir speedweek, Dorna belum mempercayai Indonesia untuk menggelar balapan tersebut. Mereka menganggap Indonesia tidak profesional dan belum siap untuk menyelenggarakan salah satu seri MotoGP 2017.

Baca Juga

  • Ronaldo Diejek Fans, Ramos Balas Kecaman Madridista
  • Top 3: Tujuan Mourinho Setelah Dipecat Chelsea
  • Arsenal Vs Manchester City: Partai Krusial di Akhir Tahun


Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna, mengatakan, Finlandia bekerja sangat profesional. Mereka memiliki semua rencana dan dokumen yang diminta serta pengajuannya sangat tepat waktu.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Motorsport Finlandia Kari O. Sohlberg menyebut MotoGP merupakan target Finlandia ketimbang untuk menyelenggarakan balap Formula One (F1). Alasannya, karena akan banyak biaya yang harus dikeluarkan.

Finlandia disebutkan telah mempersiapkan sirkuit Kymi Motorsport Parks dengan panjang lintasan sekitar 4,8 km. Menurut Kary,  Kymi memang aman untuk Formula 1. Tapi, seri balap MotoGP seperti World Superbike, GP2, GP3 atau DTM sudah menjadi target mereka.

Indonesia berpeluang menggelar Moto GP setelah Dorna memberikan satu slot untuk menggelar satu seri pada musim 2017. Namun sebelum benar-benar dipastikan menjadi tuan rumah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.


Keputusan Presiden

Juru bicara Menpora, Gatot Dewa Broto, sebelumnya juga mengatakan bahwa pihaknya akan menggodok Keputusan Presiden (Kepres) mengenai MotoGP Indonesia. Nantinya, jika Kepres itu menyetujui gelaran MotoGP di Tanah Air, Indonesia harus menyerahkan sejumlah uang kepada Dorna.

Jika ditotal Indonesia harus menyerahkan 'mahar' ke Dorna ssebesar 8,415 juta euro, atau setara Rp 125,4 miliar.

"Ada kewajiban bayar ke Dorna pada tahun 2017 sebesar 7.000 euro, tahun 2018
sebesar 8.000 euro. Itu memang haknya mereka, istilahnya kayak event right-nya. Kemudian 2019, harus membayar 8,4 juta euro," ujar Gatot.


Pemerintah Serius Gelar MotoGP

Sejumlah syarat memang diajukan Dorna kepada pihak pemerintah. Dan jika tidak, maka kesempatan itu akan diberikan oleh negara lain, yakni Kazakhstan, Thailand, Finlandia, Brazil, atau Chile.

Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, sudah menegaskan keseriusan pihaknya mengupayakan terlaksananya MotoGP 2017 di Indonesia. Hal itu terlihat dari penandatanganan Letters of Intention yang dikirimkan kepada Dorna Sport selaku pengelola MotoGP.

"Gunanya LOI itu adalah untuk memastikan dan meyakinkan Dorna bahwa pemerintah di sini benar-benar serius mendukung terlaksananya event itu," kata Menpora.

Menpora sendiri sudah meninjau kondisi Sirkuit Sentul. Menurutnya, itu adalah bagian dari keseriusan Pemerintah mengawal kesiapan venue balapan yang berada di Bogor itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya