Liputan6.com, Jakarta - Haul tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang ke-6 diselenggarakan di kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, hari ini. Acara itu akan dihadiri pejabat negara dan dimeriahkan sejumlah artis.
Mereka adalah Menteri Koordinator (Menko) Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Sirad, budayawan Sujiwo Tedjo, komedian Cak Lontong, dan penyanyi balada Ebiet G. Ade.
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan peringatan haul ke-6 ini bertujuan untuk menghadirkan kembali semangat Gus Dur dalam membela kaum lemah, membela kaum tertindas, selalu jujur dan selalu berani berkata benar.
"Semua itu dilakukan dalam rangka menyegarkan kembali pemikiran Gus Dur terhadap kemajuan bangsa ini serta menghadirkan kembali spirit Gus Dur dalam membela kaum lemah, membela kaum tertindas, selalu berkata jujur dan selalu berani berkata benar," kata Muhaimin di Jakarta, Senin, 21 Desember 2015.
"Saya mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama berkumpul di kantor DPP PKB," kata dia.
Acara haul Gus Dur dimulai pukul 12.00 WIB dengan beberapa agenda, yakni talkshow, parade puisi Gus Dur, dan pengajian umum.
Baca Juga
Advertisement
Pria yang disapa Cak Imin menegaskan peringatan haul bukan untuk mendewakan Gus Dur, tapi menyegarkan kembali pemikiran Presiden RI ke-4 itu yang inklusif dan toleransi bagi kehidupan berbangsa serta bernegara.
"Bukan mendewakan sosok beliau, tetapi menyegarkan kembali pemikiran beliau yang inklusif dan toleransi bagi kehidupan bangsa. Insya Allah, malam 22 Desember 2015 kita ramai-ramai berkumpul bersama mengenang Gus Dur," tutur Cak Imin.
Dia mengatakan kepergian Gus Dur juga mendapat perhatian besar bangsa-bangsa lain. Foto-foto Gus Dur banyak digantung di kelenteng-kelenteng, didoakan di gereja-gereja dan diratapi kepergiannya oleh para santri.
"Genap 6 tahun Gus Dur wafat, bukan kita saja yang kehilangan, tapi pencinta perdamaian di dunia. Itu membuktikan beliau milik semua," ujar Cak Imin.**