Negara Paling Miskin di Asia, Mana Saja?

Kebanyakan negara-negara paling miskin di Asia adalah negara bekas perang atau masih rawan konflik dan bencana.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 22 Des 2015, 18:57 WIB
Suasana pemukiman kumuh di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta, Selasa (13/10/2015). Berdasarkan data BPS DKI Jakarta, angka kemiskinan di Jakarta tahun 2015 mengalami penurunan 0,16 persen dibandingkan tahun lalu. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Benua Asia dipenuhi banyak negara-negara maju seperti China, Jepang, Korea Selatan, Singapura dan negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan GDP, negara-negara tersebut hidup cukup makmur.

Selain itu, di Asia juga terdapat negara-negara yang miskin, berdasarkan GDP mereka. Kebanyakan negara-negara paling miskin di Asia adalah negara bekas perang atau masih rawan konflik dan bencana.

Seperti dilansir dari Insidermonkey, Selasa (22/12/2015), ini 7 negara paling miskin di Asia, diurut dari yang tertinggi hingga terendah.

7. Kyrgyzstan - US$ 2.380

Salah satu alasan utama kenapa negara ini menjadi salah satu negara termiskin di Asia adalah karena bencana alam yang melanda negara ini beberapa kali.

Selain itu, dua masalah penting lain adalah persoalan kelaparan dan kemiskinan. Lebih dari separuh populasi sulit mendapatkan makanan yang layak untuk makan sehari-hari.

6. Tajikistan - US$ 2.373

Punya GDP tak terpaut jauh dengan Kyrgyztan, Tajikistan jadi negara termiskin keenam di Asia. Pasca perang saudara, negara ini tak pernah benar-benar pulih. Mereka tak mampu mengembalikan keadaan seperti sebelum perang saudara terjadi.

Lebih dari setengah populasi adalah rakyat miskin, banyak orang berupaya untuk mendapatkan stabilitas finansial yang mereka perlu, demi mendapatkan makanan yang layak sehari-hari. Negara ini juga rawan bencana.


Negara Lain

5. Yaman - US$ 2.351

Meski Yaman adalah negara Arab yang dikenal kaya akan minyak, negara ini justru bagian dari daftar negara termiskin di Asia berdasarkan GDP di 2015.

Kebanyakan negara Arab bisa bertahan dan bisa dengan baik mengelola sumber daya alam. Tapi Yaman berbeda. Negara ini kesulitan mengimbangi negara Arab lain karena ketidakmampuan pemerintah untuk menyediakan semua kebutuhan rakyatnya.

Sebenarnya ada program pemberian makanan pada masyarakat namun hal tersebut dirasa tak cukup.

4. Papua Nugini - US$ 2.283

Meski negara ini kaya akan sumber daya alam, masih banyak rakyat miskin di negara ini karena kurangnya lapangan pekerjaan. Jika saja pemerintah bisa memberikan peluang kerja yang menguntungkan generasi muda, negara akan memulai babak baru dan siap untuk bersaing dengan negara berkembang lain di Asia.

3. Bangladesh - US$ 2.083

Masalah utama dari Bangladesh adalah fakta bahwa negara ini punya populasi yang padat. Hampir tak ada ruang yang cukup untuk masyarakat yang tinggal dengan nyaman.

Selain kelebihan populasi, Bangladesh juga mengalami banyak masalah seperti banjir besar yang berlangsung lama, dan pemadaman listrik yang juga berlangsung lama. Korupsi di pemerintahan harus dihentikan untuk membantu Bangladesh memperbaiki ekonominya.

2. Myanmar - US$ 1.711

Myanmar adalah negara yang sangat bangkrut sehingga sulit bagi negara di ASEAN tersebut untuk bangkit dari keterpurukan dan masalah mereka. Ekonominya sangat bergantung pada perdagangan ekspor tapi dana yang mereka terima tidak cukup untuk mensejahterakan rakyatnya.

1. Afghanistan - US$ 1.177

Alasan utama kenapa Afghanistan sulit untuk pulih dari persoalan ekonominya adalah karena perang yang terjadi di negara ini selama bertahun-tahun. Negara ini juga kurang infrastruktur yang bisa memberikan bantuan bagi rakyat.

Masyarakat juga mengalami kekurangan akses air bersih yang merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus dimiliki sebuah negara.(Zul/Nrm)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya