Liputan6.com, Los Angeles- Bintang film porno Mia Khalifa membuat panas telinga penggemar Kobe Bryant. Mia menyerang Kobe di media sosial. Shooting guard Los Angeles Lakers itu dinilai Mia tidak layak terpilih tampil di NBA All-Star 2016.
Seperti diketahui, Kobe telah memutuskan akan pensiun akhir musim nanti. Pemain 37 tahun itu merasa fisiknya sudah tidak kuat lagi untuk bermain di level sekeras NBA setelah diganggu serangkaian cedera.
Baca Juga
- 3 Manajer Berebut Kursi Van Gaal di MU
- Roller Coaster Leicester City dan Jejak Pengusaha Indonesia
- Intip Wanita Spesial CR7 Basah-basahan di Pantai
Advertisement
Performa Kobe musim ini juga menurun drastis. Dia tak mampu membawa Lakers berjaya. Meski tak lagi cemerlang, Kobe diperkirakan akan tetap terpilih tampil di NBA All-Star.
Penggemar Kobe di seluruh dunia tentu ingin melihat idolanya itu main untuk terakhir kalinya di All-Star. Fans Kobe bakal berbondong-bondong melakukan vote memilih pemakai nomor punggung 24 itu.
Commissioner NBA Adam Silver juga mengharapkan Kobe bisa tampil di Toronto Februari nanti. Silver menilai Kobe masih layak dipilih untuk ajang All-Star.
Pernyataan Silver yang mendukung Kobe ini ditentang Mia. Melalui Twitter, Mia mengecam ucapan Silver tersebut.
"Adam Silver lagi mabuk. Saya muak dengan pola pikir partisipasi berdasarkan trofi," kicau Mia. Sebelumnya Mia juga berkicau dengan hastag #DeathToBlackMamba.
Pernah Diancam Taliban
Ucapan Mia ini langsung direspons oleh fans Kobe. Mereka balik menyerang wanita keturunan Libanon itu. Tak jelas apa alasan Mia begitu membenci Kobe. Banyak yang menduga, Mia memanfaatkan nama Kobe untuk mencari perhatian.
Nama Mia Khalifa populer di beberapa situs yang menyediakan film panas. Mia pindah ke Amerika Serikat tahun 2000. 14 tahun kemudian, Mia menjadi wanita Lebanon pertama yang menekuni profesi sebagai bintang film porno.
Salah satu video porno yang dibintangi Mia memicu kontroversi di Timur Tengah. Dalam video tersebut Mia memakai jilbab sembari melakukan oral seks. Akibat ulah nekatnya itu, Mia mendapat ancaman pembunuhan dari Taliban.**
Advertisement
