Rasa Sakit Berlebihan Saat PMS Berisiko Depresi Pasca Melahirkan

Hindari rokok, obesitas, gaya hidup tidak sehat untuk cegah risiko buruk saat melahirkan.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 23 Des 2015, 15:00 WIB
(Foto: happycupuncture.com)

Liputan6.com, Jakarta Perut kembung, kram, sakit kepala dan merasakan perubahan suasana hati yang drastis merupakan tanda-tanda PMS atau sindrom pra menstruasi.

Jika merasakan sakit secara berlebihan saat PMS Anda perlu waspada, karena hal tersebut berdampak pada saat pasca melahirkan, kemungkinan besar Anda bisa mendadak depresi bahkan terserang sakit jantung.

Faktor-faktor seperti merokok, obesitas, gaya hidup yang salah saat muda, dan rendah akan asupan vitamin juga mineral meningkatkan risiko tersebut.

Penelitian menunjukkan saat wanita berada di masa pertumbuhan dan mengalami PMS yang buruk, mungkin menjadi tanda peradangan yang berujung pada penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes, dan kondisi kesehatan kronis lainnya, ujar Elizabeth Bertone-Johnson, PhD, seorang profesor epidemiologi di University of Massachusetts, Amherst, dikutip dari Prevention, ditulis Rabu (23/12/2015).

Dalam sebuah studi tahun 2014 dalam jurnal Human Reproduction, Bertone-Johnson dan rekan menemukan bahwa kurangnya kadar vitamin pada tubuh menyebabkan peradangan dan ditandai pada kondisi PMS buruk. Mereka yang lebih dari dua kali merasakan sakit berlebih pada perut berisiko lebih tinggi, dibandingkan wanita yang tidak mengalami rasa sakit berlebihan saat PMS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya