Sepiring Berlima, Kenangan Rano Karno di Hari Ibu

Ibunda Rano Karno yang meninggal awal Desember lalu seorang diri membesarkan anak-anaknya.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 22 Des 2015, 19:30 WIB
Gubernur Banten, Rano Karno (kedua kanan duduk) terduduk usai pemakaman ibunya, Lily Soekarno M Noor di TPU Tanah Kusir Jakarta, Senin (7/12/2015). Ibunda Rano Karno wafat di usia 77 tahun akibat komplikasi penyakit. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com,Serang - Peringatan Hari Ibu tiap 22 Desember yang jatuh hari Selasa ini membuat Gubernur Banten, Rano Karno, terharu. Dia mengenang perjuangan mendiang almarhum sang ibunda membesarkan Rano bersama kelima saudaranya.

"Jangan lihat saya yang sekarang, saat kecil saya dan ibu saya sangat sulit. Makan saja sepiring harus berlima. Jika ada lagu sepiring berdua, itu tidak seberapa," kata Rano di Kota Serang, Banten, Selasa (22/12/2015).

Rano tak bisa menutup kesedihan ketika mengingat sejarah hidup sang ibunda membesarkan dia bersama para saudaranya. Sang ibunda, Lily Istiarti, mengurus anak-anaknya seorang diri.

"Bagi saya, ibu saya adalah sosok perempuan yang hebat," tuturnya.

 



Bang Doel, panggilan populer Rano Karno, kali ini tak bisa sungkem ibunda di Hari Ibu seperti biasanya.  Padahal sungkem ibu seakan menjadi kewajiban Rano, seperti yang kerap dijalankannya saat meminta izin jika akan memikul tanggung jawab dan hal besar dalam hidupnya.

Ibunda Rano Karno meninggal pada usia 77 tahun, Minggu 6 Desember 2015, di ruang ICU RS Cinere, Depok, Jawa Barat. Sebelumnya ibu Rano menderita komplikasi sejumlah penyakit.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya