Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) didampingi beberapa petinggi partai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa 21 Desember lalu.
Beberapa isu pun langsung beredar, bahwa PKS akan merapat ke pemerintahan Jokowi-JK seperti halnya Partai Amanat Nasional (PAN).
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera menyatakan pihaknya tetap konsisten berada di Koalisi Merah Putih (KMP) atau koalisi di luar pemerintahan.
Hal tersebut juga dikatakan oleh Presiden PKS Sohibul Iman di depan Jokowi. Ia pun menepis kabar yang menyebutkan PKS membahas kursi menteri yang kabarnya akan ada reshuffle jilid II.
"Tidak ada (obrolan kursi menteri). Kita tegas di depan Pak Jokowi. Kami tetap menjadi oposisi pemerintah di KMP dan Pak Sohibul Iman menyatakan di depan Pak Jokowi," kata Mardani Ali Sera saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Selasa malam 22 Desember 2015.
Mardani mengungkapkan, saat mendengar pernyataan Presiden PKS tersebut, Jokowi tak mempermasalahkannya dan tetap menghormati sikap politik PKS.
Baca Juga
Advertisement
"Bagus dan Pak Jokowi menghargai," kata dia.
Mardani berujar, meskipun pihaknya berada di luar pemerintahan namun tetap akan mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah jika hal tersebut dinilai untuk kepentingan rakyat.
"Posisi yang berbeda ini saling melengkapi, kebijakan yang bagus kita dukung dan yang kurang kuta perbaiki," ujar dia.
Selain itu, Mardani mengatakan, pihaknya juga membahas beberapa isu yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah salah satunya bertepatan dengan peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember.
"Karena kita tepat di Hari Ibu bincang-bincang ketahanan pangan, buruh migran, kondisi ekonomi dan pajak yang tidak tercapai," tutup Mardani Ali Sera.