Oase Baru Anak-anak di Tengah Rusun Pulogebang

Pemkot tengah merancang susunan kegiatan yang ada di setiap RPTRA agar tidak ada waktu kosong yang bisa dimanfaatkan para pelaku kejahatan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 23 Des 2015, 11:28 WIB
Pemkot tengah merancang susunan kegiatan yang ada di setiap RPTRA agar tidak ada waktu kosong yang bisa dimanfaatkan para pelaku kejahatan.

Liputan6.com, Jakarta - Sorot mata Aang memancarkan bahagia. Bocah kelas 1 SD itu duduk santai berayun di ayunan rantai. Sesekali tangannya dijulurkan menikmati hembusan angin.

"Senang ada taman. Sebelum ada taman, biasanya main cuma di dalam rumah. Sekarang bisa main ayunan, perosotan," ujar Aang kepada Liputan6.com, Rabu (23/12/2015).

Ayunan yang diduduki Aang itu terletak di dalam Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Pulogebang Indah. Lokasinya berada di lahan di antara 2 tower areal Rusun Pulogebang Indah. Selain ayunan dan perosotan, tersedia pula tempat duduk ala teater kecil.

Di sisi sebelahnya dibangun lapangan futsal beralas rumput. Sejumlah anak berseragam olah raga asyik memainkan si bola bundar seolah tidak terganggu dengan ceriwis anak-anak yang berusia lebih muda.

Pada sisi kanan dan kiri RPTRA, tersedia tempat duduk beton yang bisa dinikmati warga rusun untuk bersantai sekaligus mengawasi anak-anak mereka kala bermain. Sedangkan, ruang kesehatan dan ruang serba guna berada di lantai dasar rusun.

Terkait fasilitas keamanan, RPTRA belum dilengkapi kamera pemantau (CCTV). Namun, keberadaan RPTRA yang berada di dalam kompleks rusun mendatangkan keuntungan karena pihak keamanan dari pengelola rusun bisa ikut mengawasi.

"Tentu tugas lurah, camat untuk menjamin keamanan. Untuk CCTV sekarang memang belum ada tapi kita sudah minta kepada Diskominfo untuk segera diproses. Tentu rekan kepolisian dan Kodim juga ikut membantu," ujar Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana.

Selain itu, ia juga menyiapkan strategi lain. Pemkot tengah merancang susunan kegiatan yang ada di setiap RPTRA agar tidak ada waktu kosong yang bisa dimanfaatkan para pelaku kejahatan.

"Itu sudah berhasil diterapkan di RPTRA Cililitan. Jadwal kegiatannya begitu padat, sehingga RPTRA selalu ramai dan kita atur sehingga tidak berbenturan," kata Bambang.

Tingkat keamanan taman terbuka itu memang sedang disorot. Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) sebelumnya menuding keberadaan RPTRA justru mempermudah para predator anak untuk mendapatkan mangsa.

Faktanya, keberadaan RPTRA itu disambut baik anak-anak, khususnya mereka yang tinggal di Rusunawa Pulogebang. Mereka justru bisa bermain tanpa harus keluar rusun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya