Liputan6.com, Jakarta Jelang pengujung tahun 2015, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) mengontrol atau mengevaluasi inflasi tahun ini dan siap mengendalikan inflasi tahun depan. Pemerintah mengaku penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku 1 Januari 2016 akan membantu menekan inflasi di 2016.
"Kita rapat koordinasi untuk inflasi tahun depan," ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro usai rakor Tim Pengendali Inflasi Daerah di gedung BI, Jakarta, Selasa (23/12/2015).
Ia memprediksi inflasi tahun ini akan terkendali di bawah 3 persen, sedangkan inflasi di 2015 ditargetkan sebesar 5 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun ini. Sementara tahun depan proyeksinya 4,7 persen.
Baca Juga
Advertisement
"Inflasi di Desember 2015 prediksinya 0,5 persen. Dan itungan kita inflasi tahunan 2,9 persen di 2015. Penyebabnya ada dari (pelemahan) rupiah, tapi tidak besar. Yang paling besar dari volatile food," ujarnya.
Bambang mengaku penurunan harga BBM Premium dan Solar akan membantu inflasi tahun depan yang dipatok 4,7 persen. "Pasti menolong, kan berlakunya (BBM) Januari 2016," Bambang menerangkan.
Sekadar informasi, rakor Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang berlangsung sekitar pukul 09.00-11.00 WIB di gedung BI dihadiri Gubernur BI Agus Martowardojo, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dharmin Nasution, Menkeu Bambang Brodjonegoro, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Hadir pula Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Direktur Pembinaan Program Kementerian ESDM Agus Cahyono, dan pejabat kementerian/lembaga lainnya. (Fik/Zul)**