Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seringkali meluapkan emosi bila kebijakan yang dibuat Pemprov dilanggar atau kinerja anak buahnya mengecewakan. Namun, pria yang akrab disapa Ahok itu menyatakan, wajar sering marah-marah dalam memimpin Ibu Kota ketika melihat kelakuan manusia yang melenceng dari pakemnya.
"Kalau marah di sesuatu yang pantas marah, ya wajar. Dewa saja marah," tegas Ahok, di Jakarta, Sabtu 14 November 2015.
Kemarahan Ahok terlihat ketika penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) disalahgunakan. Dia juga kesal dengan masalah transportasi di Jakarta yang tidak kunjung baik.
Berikut 6 berita kemarahan Ahok yang dihimpun Liputan6.com:
1. Ahok Kesal KJP untuk Karaoke
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menemukan adanya penyelewengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), salah satunya untuk karaoke. Mendengar laporan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Bank DKI Jakarta, Ahok sangat marah.
"Saya minta hari ini langsung lapor polisi saja. KJP digunakan untuk belanja di luar yang ditentukan," kata Ahok, di Balai Kota, Senin 3 Agustus 2015.
Sejak awal, Ahok memang terus mencari cara untuk menutup kemungkinan adanya penyalahgunaan KJP oleh orang tak bertanggung jawab.
2. Ahok Marahi Pemilik Hotel
Gubernur DKI Jakarta Ahok marah ketika baru saja sampai di Balai Kota Jakarta. Dia diadang oleh pemilik hotel yang protes usahanya ditutup.
Pemilik Penthouse Hotel, Handoyo beserta rombongan langsung menghampiri Ahok yang baru turun dari mobil Land Cruiser hitam miliknya. Handoyo keberatan karena pemprov tidak memperpanjang izin usaha hotel miliknya.
Awalnya, Ahok mendengarkan keluhan itu. Beberapa dokumen yang diberikan kepadanya juga sempat dibaca. Tapi itu hanya berlangsung sebentar. Namun, wajah Ahok memerah, sesekali memukul dokumen yang dipegang di tangan kirinya.
"Jangan-jangan bapak nih enggak bayar pajak 10%. Itu duit rakyat yang dititip ke bapak lho," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin 14 Desember 2015.
"Jadi saya harus bagaimana, lobi dengan siapa?" sahut Handoyo. Beberapa menit berlalu, perdebatan pun selesai.
Advertisement
3. Kesal Aksi Mogok Metro Mini
Gubernur Ahok kesal dengan aksi awak Metro Mini yang menggelar aksi mogok setelah 1.600 armada tersebut dikandangkan karena tidak layak jalan. Ahok meminta Metro Mini tidak usah sekalian beroperasi.
"Enak banget. Saya minta pengemudi pemilik Metro Mini tolong mogok selama-lamanya saja," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (21/12/2015).
Menurut Ahok, armada Metro Mini saat ini lebih banyak yang tidak layak jalan. Yang dirugikan jelas para penumpang. Belum lagi, petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta harus merazia setiap Metro Mini yang masih beroperasi.
"Saya senang banget kalau mereka mogok. Jadi enggak usah ditangkap, sudah mogok," imbuh mantan Bupati Belitung Timur itu.
4. Marah Soal PKL
Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (UMKMP) DKI Jakarta membangkitkan kekesalan Ahok. Gubernur DKI Jakarta itu kesal lantaran dinas UMKMP ini dinilai tidak mampu meningkatkan kualitas pedagang kaki lima (PKL) di Jakarta.
"Saya kesal sekali sama UMKMP. Saya minta sejak masuk ke sini tolong cari lahan DKI ada bikin tempat jualan bagus. Di Jakarta dagangan pinggir jalan 35% formalin boraks lengkap di Jakarta," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat 26 Juni 2015.
"Kalau anak-anak makan ini 20-30 tahun kena kanker," imbuh dia.
Sampai akhirnya, Ahok menggaet swasta untuk membangun dan melatih para PKL. Hingga Lenggang Jakarta pun selesai dibangun di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Advertisement
5. Marah kepada Transjakarta
Bus Transjakarta koridor VI jurusan Ragunan-Dukuh Atas menabrak sejumlah pengguna jalan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Bus yang diduga mengalami rem blong itu menabrak 4 sepeda motor dan 4 mobil serta pejalan kaki.
Mengetahui hal itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok langsung naik pitam. Dia menilai, bus lama Transjakarta yang kini masih beroperasi sudah tidak layak lagi digunakan untuk melayani masyarakat.
"Itu mesti ganti. Makanya saya bilang semua bus itu enggak bisa lagi dipakai, ganti yang baru, yang kualitasnya baik," tegas Ahok di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin 22 Juni 2015.
Ahok mengatakan, buruknya komponen dan suku cadang pada bus Transjakarta karena servis tidak dilakukan dengan baik. Para operator bus hanya menerima uang servis tapi tidak digunakan semestinya. Karena itu, dia ingin Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) yang menyervis bus-bus itu.
6. Marah Harga Buku di Pameran Lebih Mahal
Gubernur DKI Jakarta Ahok marah besar saat membuka pameran buku di JakBook and Education Fair 2015. Dia mendapati harga barang yang dijual di pameran ini justru jauh lebih mahal dari harga pasaran. Padahal, pameran ini juga ditujukan untuk siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Kemarahan Ahok berawal dari sekelompok warga yang mengadu padanya di Balai Kota terkait keluhan mahalnya barang-barang yang dijual. Dia lalu meminta beberapa orang untuk memeriksa langsung dan laporan itu benar.
"Kalau bapak sampaikan tadi di sini lebih murah, mohon maaf Pak Tatang (Ketua Panitia pameran) bohong," ucap Ahok saat sambutan di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Senin, 27 Juli 2015).
Ucapan Ahok disambut tepuk tangan dari para pengunjung dan warga pemegang KJP yang hadir dalam acara itu. Wajahnya pun memerah. Dia berhenti sejenak seakan menahan kemarahannya.
Advertisement