Liputan6.com, London - Kota London, yang dikenal dengan bus tingkat duanya--double decker, sudah membuat keputusan ramah lingkungan, dengan sepertiga busnya dijalankan dengan bahan limbah yang didaur ulang.
Salah satu dari bahan limbah tak terduga yang digunakan untuk menjalankannya adalah tallow--lemak daging.
Dilaporkan Metro.co.uk, Kamis (24/12/2015), Transport for London (TfL), organisasi yang mengatur transportasi di kota London memanfaatkan produk buangan, seperti minyak masak dan lemak dari daging. Produk-produk buangan tersebut akan menghasilkan diesel yang lebih bersih, disebut B20, di mana mulai Maret 2016, akan mengisi tenaga 3000 bus di sekeliling London.
Walau menggelikan, keputusan dari TfL ini ramah lingkungan sekaligus tak memakan biaya. Bus tidak memerlukan perubahan dalam mesinnya untuk bisa ditenagai oleh diesel B20.
Baca Juga
Advertisement
Kini, bus dengan tenaga limbah sedang diuji coba pada bus rute 69, antata Canning Town ke Walthamstow.
Direktur bus TfL, Mike Weston mengatakan: "Armada bus kami kini membuat kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas udara dan menurunkan emisi CO2.
"Perubahan ini, yang akan mengurangi emisi CO2 sebesar 21.000 ton per tahunnya, diperkenalkan tanpa perlu adanya penambahan biaya, dan tak ada penundaan untuk mencoba peralatan baru. Ini hanya satu dari sejumlah upaya yang kami lakukan untuk membuat lingkungan London lebih baik bagi semua orang."
Sebelumnya, diperkenalkan bus di London yang ditenagai oleh tenaga bahan bakar alternatif dari kotoran manusia.
Bus yang disebut 'Bio-Bus' ini memiliki 40 tempat duduk dan ditenagai gas biometana. Diperoleh dari dari pipa-pipa kotoran dan sampah makanan di sebuah pabrik pengolahan di wilayah barat daya Inggris, dan diolah menjadi tenaga bahan bakar.