Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah artis dan mantan artis maju dan bertarung dalam Pilkada Serentak 2015. Bisa dipastikan, selain kemampuan yang dipunya, mereka juga bertumpu pada tuah popularitas sebagai artis untuk mendongkrak perolehan suara.
Namun, tak semuanya lolos menjadi kepala daerah, meski beberapa nama tenar merajai perolehan suara. Hasil pilkada tahun ini yang melibatkan calon dari kalangan artis juga membuktikan kalau nama besar tak berbanding lurus dengan perolehan suara.
Advertisement
Tak ada pula analisa yang cukup untuk menjelaskan fenomena memang atau tidaknya seorang artis di kancah politik. Misalnya, kenapa Emil Dardak yang tak begitu dikenal di dunia hiburan (meski beristri artis) bisa menang di Trenggalek, sementara nama besar Helmi Yahya tak berkutik di Kabupaten Ogan Ilir.
Politik memang tak cukup dengan hitung-hitungan nama besar, karena banyak faktor lain yang harus diperhitungkan. Contoh, kondisi politik di suatu daerah juga akan berpengaruh pada cara berpikir pemilihnya. Dan kondisi politik di tiap daerah tidaklah sama.
Yang jelas, setelah menjadi kepala daerah, tuntutan bagi para artis ini akan jauh berbeda. Mereka tak cukup hanya bisa menghibur, tapi juga bisa membuat makmur warga di daerahnya.
Inilah 6 artis yang berhasil dan gagal dalam perhelatan Pilkada Serentak 2015:
Pasha Ungu
Nama selebriti yang mencuat dan unggul di pilkada serentak tahun ini adalah Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau Pasha Ungu. Pasha maju sebagai calon Wakil Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dia berpasangan dengan Hidayat.
Perolehan suara Hidayat dan Pasha cukup jauh dibandingkan ketiga pasangan calon lain dalam hitungan sementara. Pasangan cukup jauh meninggalkan tiga pasangan lainnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), pasangan Hidayat-Sigit Purnomo memperoleh 37,76 persen suara di Pilkada Kota Palu.
Sedangkan pesaingnya, Hadianto Rasyid dan Wiwik Jumatul Rofiah memperoleh 26,70 persen. Juga pasangan Habsa Yanto Ponulele dan Thamrin Samauna memperoleh 19,45 persen suara. Andi Mulhanan Tombolotutu dan Tamidy Lasahido berada di posisi terbawah dengan perolehan suara sebesar 16,09 persen.
Pasha sendiri menganggap jika kemenangannya ini merupakan sejarah baru. Pasha mengklaim, belum ada satu pun anak band di belahan dunia ini yang pernah menang dalam pemilu.
"Ini pertama kalinya nih, sejarah nih, kalau anak band menang, akan jadi politisi," kata Pasha di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan.
"Bahkan sekelas Elvis sama Rolling Stone belum pernah ada yang menjabat, makanya harus bangga sama saya," lanjut Pasha.
Advertisement
Helmi Yahya
Namun, nasib baik tak menaungi senior Pasha di dunia hiburan, yaitu Helmi Yahya. Presenter tersebut kembali gagal menggaet kepercayaan rakyat Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan dalam pilkada 9 Desember 2015.
Itu didasarkan hasil quick count atau hitung cepat dari lembaga konsultan politik Charta Politika. Dalam keterangannya, Helmi Yahya bersama pasangannya Muchendi Mahazareki hanya meraih 46,1 persen suara.
Sementara lawannya, pasangan nomor urut 2 AW Noviadi Mawardi-Ilyas Panji Alam, memperoleh 49,4 persen suara. Kemudian pasangan nomor urut 3, Sobli Rozali-Taufik Toha, hanya meraih 3 persen suara.
Nama Helmi Yahya memang tidak bisa jauh dari pilkada. Adik kandung Tantowi Yahya itu diketahui telah 3 kali mengikuti pilkada dan selalu kalah.
Pada tahun 2008, Helmi yang berpasangan dengan cagub Syahrial Oesman kalah dalam Pilgub Sumsel. Sedangkan pada 2010, Helmi juga kalah saat mengikuti Pilkada Ogan Ilir berpasangan dengan calon wabup Yulian Gunhar. Tahun ini Helmi bertarung di Pilkada Kabupaten Ogan Ilir.
"Kami ucapan selamat kepada pasangan AW Noviadi-Ilyas Panji Alam yang telah diberikan mandat oleh masyarakat Kabupaten OI. Memimpin Kabupaten OI. Meski real count belum dilakukan dan baru quick count. Tapi sekali lagi kami ucapkan selamat," kata Helmi didampingi istrinya
Helmi sendiri memang serius mempersiapkan saat diketahui lolos dalam perhelatan pilkada serentak tahun ini. Dirinya bahkan sampai berjuang dalam 8 bulan terakhir. "Sudah berjuang selama 8 bulan di sini," ujar Helmi.
Zumi Zola
Artis lainnya yang bersinar di pilkada tahun ini adalah Zumi Zola. Pesinetron ini memang telah lama meninggalkan dunia hiburan. Sebelumnya, Zumi Zola telah lebih dulu aktif terjun ke politik dengan menjadi Bupati Tanjung Jabung Timur.
Tahun ini, dalam ajang pilkada serentak, Zumi Zola bertarung dalam Pilkada Gubernur Jambi periode 2015-2020. Zumi yang berpasangan dengan Fachrori Umar mendapatkan perolehan suara 58,73 persen dalam perhitungan cepat. Hasil tersebut membuat pemain Tersanjung 6 itu memimpin dari pasangan lainnya.
Perolehan ini mengungguli pasangan Hasan Basri Agus-Edi Purwanto yang memperoleh suara 41.70 persen. Sosok yang dikalahkan Zumi merupakan sosok gubernur incumbent yaitu Hasan Basri Agus.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi pun kemudian dengan resmi menetapkan pasangan Zumi Zola-Fachrori Umar sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi terpilih pada pilkada serentak 9 Desember 2015. Pleno penetapan ini digelar di salah satu hotel di Kota Jambi, Rabu lalu.
Zumi Zola yang merupakan anak dari mantan Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin, sejak lama digadang-gadang bakal maju dalam Pilgub Jambi. Dengan menggandeng mantan Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar, pasangan yang disokong PAN dan Partai Golkar ini berhasil unggul di 8 kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
Keunggulan Zola-Fachrori terbilang telak, dengan selisih 18 persen suara dari calon gubernur petahana, Hasan Basri Agus yang berpasangan dengan Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi, Edi Purwanto.
Advertisement
Maya Rumantir
Nasib berbeda dirasakan Maya Rumantir. Artis yang maju dalam Pilkada Sulawesi Utara itu harus menerima kekalahan melawan rivalnya Olly Dondokambey.
Berdasarkan quick count atau hitung cepat dari Indo Barometer yang bekerja sama dengan Liputan6.com, pasangan nomor urut 1, Olly Dondokambey-Steven Kandouw memimpin sementara dengan perolehan suara 84,57 persen.
Sementara pasangan nomor urut 2, Maya Rumantir-Glenny Kairupan, berada jauh di belakang dengan perolehan suara 8,03 persen. Terakhir, pasangan Benny Jozua Mamoto-David Bobihoe Akib memperoleh 7,40 persen suara.
Keputusan Maya Rumantir untuk maju dalam pemilihan Gubernur Sulut 9 Desember 2015 sempat disayangkan banyak pihak. Merelakan posisinya sebagai anggota DPD RI demi menjadi Gubernur Sulawesi Utara dinilai merupakan keputusan paling berisiko dan paling berani yang diambil Maya Rumantir dalam hidupnya.
Emil Dardak
Yang satu ini memang tidak terjun langsung ke dunia artis. Namun, nama Emil Dardak pernah ikut dalam sebuah manajemen artis yang di dalamnya juga ada nama sang istri Arumi Bachsin.
Jika menang, Emil Elestianto Dardak atau yang lebih terkenal dengan sapaan Emil Dardak merupakan kepala daerah termuda di seluruh Indonesia.
Menurut perhitungan cepat (quick count), Emil dinyatakan keluar sebagai pemenang Pilkada Trenggalek, Jawa Timur. Bahkan Emil sudah melakukan nazarnya untuk mengepel Masjid Agung Trenggalek untuk kemenangan ini.
Berpasangan dengan Mochamad Nur Arifin, Emil Dardak memperoleh 75 persen suara di Pilkada Kabupaten Trenggalek. Angka ini jauh meninggalkan pasangan Kholiq-Priyo Handoko yang berada di posisi kedua.
Emil sendiri mengakui kemenangannya tak lepas dari kontribusi sang istri Arumi yang memang sudah dikenal masyarakat luas.
"Boleh dibilang iya, yang lebih penting bukan untuk jadi dongkrak tapi memiliki kesempatan lebih besar untuk dikenal, tapi masyarakat akan memilih kalau mereka merasa bahwa artis ini memiliki kapasitas sebagai pendamping Bupati," kata Emil Dardak.
Advertisement
Miing
Komedian Tubagus Dedi Suwandi Gumelar alias Miing kembali mencoba peruntungannya dengan mencalonkan diri sebagai calon Wakil Bupati Karawang dan digandengkan dengan H Akhmad Marjuki. Sebelumnya, Miing juga pernah ikut Pilkada Tangerang, namun kalah.
Miing kalah dari Cellica Nurrachadina-Ahmad Zamakhsari meraup suara 50,4% berdasarkan hitung cepat Cyrus Network. Pasangan incumbent ini diusung oleh koalisi Partai Demokrat, PKB, PAN dan PKS.
Kemudian suara berikutnya disusul pasangan Saan Mustopa dan Iman Soemantri. Pasangan yang diusung Partai Golkar, Gerindra, dan Nasdem ini mendapatkan 19,6 persen suara. Sedangkan pasangan Akhmad Marjuki-TB Dedy Suwandi Gumelar alias Miing hanya mendapatkan 18,6 persen suara. Pasangan tersebut disokong PDIP, Hanura, PBB.
Sedangkan 3 pasangan dari jalur perseorangan memperoleh suara di bawah 10 persen. Mereka adalah Nace Permana-Yenih meraih 2,2 persen, Daday Hudaya-Edy Yusuf dengan 7,9 persen, serta pasangan Nanan Taryana-Asep Agustian hanya mendapatkan 0,9 persen suara.