Beri Kendaraan Sebagai Kado Natal Adalah Ide Buruk, Mengapa?

Banyak faktor yang membuat kendaraan tersebut benar-benar diinginkan penerima atau tidak.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 28 Des 2015, 06:02 WIB
Banyak faktor yang membuat kendaraan tersebut benar-benar diinginkan penerima atau tidak.

Liputan6.com, California - Hari Natal disambut meriah di berbagai penjuru dunia. Perayaan disambut dengan memberi kado atau hadiah-hadiah kepada orang terdekat.

Kado Natal bisa saja sangat istimewa untuk seseorang yang sangat spesial, contohnya seperti mobil atau kendaraan bermotor. Namun demikian, memberi kado kendaraan adalah ide yang buruk, Mengapa?

Memang, di penghujung tahun selalu ada promo penjualan menarik dari pihak agen pemegang merek. Namun demikian, Anda juga tidak bisa memanfaatkan situasi menguntungkan ini tanpa berbagai pertimbangan.

Sebagaimana dikutip Boldride, Senin (28/12/2015), Anda sebagai pemberi kado apakah tahu jenis kendaraan yang diinginkan? Selain dihadapkan pada pilihan model yang tidak sesuai selera, Anda juga akan dihadapkan pada pilihan warna yang kemungkinan tidak disukai oleh penerima hadiah.

Lebih lanjut, fitur yang tersedia pada kendaraan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan penerima. Tidak cukup sampai disitu, Anda juga harus berpikir jangka panjang untuk perawatan kendaraan ini, apakah akan dibebankan seluruhnya oleh penerima atau Anda turut bertanggung jawab membantu biaya.

Pihak dealer pastinya enggan menerima pengembalian barang apabila kado yang Anda berikan tidak diterima. Ketika proses pembelian kendaraan, dealer menyediakan layanan test drive agar konsumen dapat memastikan segala fitur dan keungulannya sesuai dengan yang dibutuhkan.

Gagasan memberi kendaraan sebagai kado Natal merupakan strategi pabrikan untuk menarik konsumen. Biasanya, orang-orang berkocek tebal namun kurang pertimbangan yang akan terpengaruh untuk membeli kendaraan sebagai hadiah Natal, baik untuk diri sendiri ataupun orang lain.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya