Liputan6.com, Jakarta - Ratusan ribu orang memilih terbang ke negara tetangga seperti Malaysia, Singapura untuk menjalani pengobatan karena berbagai alasan, salah satunya biaya berobat yang lebih murah. Hal tersebut dibantah bos PT Kimia Farma Tbk (KAEF).
Direktur Utama Kimia Farma, Rusdi Rosman mengklaim harga obat di Indonesia jauh lebih murah dibanding beberapa negara ASEAN meskipun hampir 95 persen bahan baku obat yang diproduksi perusahaan farmasi lokal berasal dari impor.
"Harga obat kita paling murah, sangat murah dibanding Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja. Murahnya bisa 20 persen-30 persen dari obat negara-negara tersebut," kata Rusdi saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (28/12/2015).
Baca Juga
Advertisement
Lalu kenapa rata-rata 600 ribu orang pasien Indonesia berobat ke mancanegara setiap tahunnya jika harga obat di Tanah Air lebih murah?
Menurut Rusdi, satu alasan orang Indonesia lebih memilih menjalani pengobatan di negara lain. Bukan hanya sekadar melihat faktor harga obat, melainkan pelayanannya. "Orang berobat ke luar negeri karena pelayanannya, bukan harga obat saja," jelasnya.
Ia mengimbau kepada seluruh rumah sakit, tenaga medis maupun perusahaan farmasi untuk dapat meningkatkan pelayanan sehingga warga Indonesia khususnya orang kaya tidak jauh-jauh ke luar negeri hanya untuk berobat. Dengan demikian, tak akan ada devisa yang keluar dari negara ini dan dinikmati bangsa lain.
"Supaya orang berobat di sini, pelayanan ditingkatkan, harga obat terjangkau, jangan ada mal praktik, meningkatkan kompetensi para dokter dan tenaga medis di seluruh Indonesia," tukas Rusdi. (Fik/Ndw)