Sarjana Paruh Baya Ditemukan Gantung Diri di Jembatan Ampera

Kerabat menduga Ro diduga kuat bunuh diri lantaran usaha yang dikelolanya gulung tikar. Belum lagi derita ditinggal istri mudanya.

oleh Nefri Inge diperbarui 27 Des 2015, 15:35 WIB
Ilustrasi Mayat (Istimewa)

Liputan6.com, Palembang - Warga Palembang Minggu pagi tadi dikejutkan dengan sesosok pria tewas tergantung di Jembatan Ampera. Akibatnya, jasad ber-sweater abu dan celana panjang biru tersebut mendadak sontak menjadi tontonan warga yang saat itu hendak berolahraga.

Temuan jasad tersebut terjadi pada Minggu (27/12/2015) sekitar pukul 07.00 WIB. Warga yang mengetahui hal tersebut tidak berani untuk mengangkat jasad. Mereka lantas memanggil petugas kepolisian terdekat untuk mengevakuasi jasad tersebut.

"Tadi jam 07.00 WIB saat saya lewat Jembatan Ampera, terlihat banyak kerumunan orang di ruas kanan. Karena penasaran, saya juga turun. Ternyata ada jasad pria tergantung dengan wajah menganga ke atas," ujar Robi, warga Palembang, kepada Liputan6.com, Minggu (27/12/2015).

Dikonfirmasi ke Pos Polisi Jembatan Ampera, salah satu petugas kepolisian yang enggan disebutkan namanya membenarkan adanya temuan jasad laki-laki tergantung tersebut. Menurut dia, jasad tersebut sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Husein Palembang.

"‎Sekitar pukul 08.00 WIB sudah dievakuasi dan langsung dibawa ke RRSUP Muhammad Husein Palembang," tutur petugas tersebut.

Dugaan Bunuh Diri

Informasi yang dihimpun, jasad pria diduga gantung diri itu adalah Drs. Ro alias Anang (56). Almarhum merupakan warga Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Penuturan Yon, salah satu kerabatnya yang datang ke ruang pemulasaran RSUP Muhammad Husein Palembang, kerabatnya itu sudah satu bulan ini menginap di rumah saudara perempuannya di Jalan Kartini, Palembang.

"‎Semalam Anang keluar rumah tanpa pamit, sekitar pukul 02.00 WIB. Saya tak tahu kalau niatnya keluar untuk ini (diduga bunuh diri)," kata Yon.

Yon terkejut saat mendengar berita kerabatnya itu tewas menggantung di jembatan yang menjadi ikon Kota Palembang itu. Padahal dia mengenal Anang sebagai pribadi yang baik.

"Anang merupakan pribadi yang taat dan rajin beribadah," tutur Yon.

Dia menduga kerabatnya ini nekad bunuh diri. Faktor yang menguatkan adalah karena usaha yang dikelola Ro bangkrut. Dia juga harus menanggung derita ditinggal istri mudanya setelah usahanya itu gulung tikar.

"Dia memang nikah lagi dengan istri mudanya. Namun, sepertinya karena bisnisnya sedang menurun, istri mudanya pergi meninggalkannya. Tapi kita tidak tahu pasti alasannya tersebut apa. Tahu-tahu sudah begini," kata Yon.

Anang yang merupakan alumnus Universitas negeri kenamaan di Sumatera Selatan ini meninggalkan dua orang anak perempuan dan laki-laki. Kedua anaknya kini juga tengah mengenyam pendidikan tempat Anang belajar.**

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya