Bedah Kekuatan Antarlini MU Vs Chelsea

MU andalkan kecepatan Martial. Hazard akan jadi motor Chelsea.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 28 Des 2015, 15:15 WIB
Chelsea Vs Manchester United (Theguardian)

Liputan6.com, Manchester - Duel Manchester United (MU) menghadapi Chelsea akan jadi laga yang paling disorot di Liga Inggris pekan ke-18. Pasalnya, terlalu banyak cerita yang mungkin terhampar di rumput Stadion Old Trafford.

Bagi pelatih MU, Louis Van Gaal, laga ini seperti jadi pertaruhan, menyusul buruknya penampilan Setan Merah, musim ini. Jika kembali kalah, bukan tak mungkin ini jadi laga terakhir pelatih asal Belanda itu.

Baca Juga

  • 5 Duel Klasik MU Vs Chelsea
  • Adu Seksi WAGs MU Vs Chelsea, Siapa Lebih Menggoda?
  • Ronaldo Bakal Gantung Sepatu di Real Madrid

Maklum, di Liga Inggris, sudah di tiga laga beruntun MU mengalami kekalahan. Terakhir, mereka ditekuk Norwich 1-2 di laga Boxing Day, 26 Desember lalu.

Menariknya, Van Gaal akan menghadapi kolega asal senegara, Guus Hiddink, yang baru ditunjuk jadi pelatih Chelsea. Ini tentu bisa jadi sisi lain menariknya laga ini.

Dari sisi materi pemain, kedua tim sebenarnya cukup berimbang. Pasalnya, baik MU dan Chelsea sama-sama dipenuhi pemain-pemain dengan kualitas bintang. Lalu, siapa saja yang berpotensi jadi sosok pembeda di laga ini?

Berikut bedah kekuatan antarlini kedua tim:


Davide De Gea - Thibaut Courtois

Perlahan tapi pasti, kiper MU, David De Gea mulai kembali mendapat simpati dari publik Old Trafford. Penampilan gemilangnya membuat Van Gaal bahkan harus melupakan Sergio Romero, yang musim lalu jadi andalan.

Namun, De Gea bukan tak pernah salah. Beberapa kali dia membuat blunder yang berbuah gol untuk lawan. Lawan Chelsea, jelas hal itu tak boleh terjadi.

Foto dok. Liputan6.com

Thibaut Courtois telah membuktikan diri, pantas jadi nomor satu di bawah mistar Chelsea. "The Blues" pun merasa tak rugi meski harus melepas Petr Cech ke Arsenal.

Di lapangan, Courtois juga kerap jadi motivator bagi rekan-rekannya. Dia sering berkomunikasi, sekaligus memberikan motivasi kepada rekan-rekannya, terutama saat tertinggal.


Chris Smalling - John Terry

Musim ini, Chris Smalling telah menjelma jadi batu karang ideal bagi MU. Di Liga Primer, tak sekalipun Smalling absen merumput.

Hanya, Smalling harus lebih tenang menghadapi pemain-pemain Chelsea, yang dikenal jeli memanfaatkan peluang. Jangan sampai blunder dia lakukan sehingga menguntungkan lawan.

Foto dok. Liputan6.com

Di sisi lain, bermain di dua laga dalam dua hari jelas akan sangat berat bagi John Terry, yang telah berusia 35 tahun. Namun, bermain menghadapi MU, bukan tak mungkin akan memberi motivasi tersendiri baginya.

Secara teknik, Terry tak perlu diragukan. Hanya, Terry harus kerja keras untuk menghadapi kecepatan pemain MU. Selain itu, Terry juga harus menjaga temperamennya, hingga tidak jadi bumerang.


Michael Carrick - Eden Hazard

Michael Carrik, sulit disangkal menjadi salah satu sosok jangkar di lini tengah MU. Carrick memiliki naluri bertahan yang kuat dan merupakan tipe pemain ball winner.

Senioritas dia di lapangan juga bisa memberi kontribusi psikologis bagi pasukan MU. Dia jelas akan jadi lawan seimbang bagi andalan lini tengah Chelsea, Eden Hazard.

Foto dok. Liputan6.com


Hazard dipastikan akan memegang peranan besar untuk "The Blues". Dia diharapkan menjadi "ruh" permainan Chelsea, sekaligus motor serangan "The Blues".

Saat Chelsea imbang 2-2 lawan Watford, Hazard hanya dimaikan sebagai pengganti. Bisa jadi, Hiddink memang menyiapkan Hazard sebagai kartu as mereka di laga ini.


Anthony Martial - Loic Remy

Ketajaman Anthony Martial kembali diharapkan di laga ini. Terakhir, satu gol yang dicetaknya tak mampu menyelamatkan MU dari kekalahan 1-2 dari Norwich City.

Martil sebenarnya punya kecepatan dan insting gol yang tinggi. Hanya memang dukungan dari lini tengah tetap dibutuhkan lantaran dia sering kalah saat berduel satu lawan satu.

Foto dok. Liputan6.com

Di sisi lain, absennya Diego Costa, lantaran skors memberi peluang Loic Remy unjuk gigi.Pasalnya, selama ini, pemain asal Prancis selalu berada di bawah bayang-bayang Costa.

Jika dimainkan sejak awal, ini akan jadi kedua kalinya Remy tampil sebagai starter. Sejauh ini, penyerang berusia 28 tahun itu baru mencetak satu gol dari total penampilannya di Liga Primer.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya