Liputan6.com, Jayapura - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menegaskan kelompok penembakan dan penyerangan Polsek Sinak adalah kelompok kriminal bersenjata baru yang berdiri sendiri. Kelompok ini tidak bergabung dengan kelompok kriminal bersenjata lain yang sudah lebih dulu ada.
Dia juga menerangkan kelompok penyerang tersebut belum lari jauh dan masih berada sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian di wilayah Sinak.
"Kami masih bisa memantau mereka yang sedang berpesta akan kejadian ini, mereka melakukan tarian waita, yang melambangkan kemenangan," jelas Paulus kepada wartawan di Bandara Sentani, Jayapura, Senin (28/12/2015)
Dia juga menyebutkan motif dari kejadian ini adalah kelompok tersebut sedang mencari senjata api milik aparat keamanan untuk menambah kekuatan.
Baca Juga
Advertisement
"Kami akan tetap melakukan pengejaran terhadap kelompok ini. Tim masih berada di sana, termasuk Direktur Reserse Polda Papua dan yang lainnya," ucap Paulus.
Minggu malam kemarin, 3 dari 5 anggota polisi tewas tertembak kelompok kriminal bersenjata. Ke-5 anggota polisi ini diserang sebanyak 25 orang yang masuk dari pintu belakang Polsek Sinak.
Mereka bisa leluasa menyerang setelah mendapat bantuan dari seorang warga berinisial DK, yang merupakan warga asli setempat yang sejak 4 tahun lalu telah menjadi tenaga bantuan di kantor polisi itu.