Kepala PPATK Muhammad Yusuf memberi sejumlah keterangan di Gedung PPATK Jakarta, Senin (28/12/2015). M Yusuf mengungkapkan, selama 2015 ada 289 hasil analisis keuangan yang terindikasi pidana korupsi dan pencucian uang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Kepala PPATK Muhammad Yusuf (kedua kiri) memberi sejumlah keterangan terkait kinerja selama 2015 di Gedung PPATK Jakarta, Senin (28/12/2015). Menurut, M Yusuf baru 81 hasil analisis yang diusut oleh penegak hukum. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Kepala PPATK Muhammad Yusuf (kiri) bersama Wakil Ketua PPATK, Agus Santoso menyimak pertanyaan pewarta saat memberi sejumlah keterangan terkait kinerja selama 2015 di Gedung PPATK Jakarta, Senin (28/12/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Kepala PPATK Muhammad Yusuf (tengah) memberi sejumlah keterangan di Gedung PPATK Jakarta, Senin (28/12/2015). M Yusuf mengungkapkan, ada 289 hasil analisis keuangan yang terindikasi pidana korupsi dan pencucian uang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Seseorang melintas di depan proyektor usai pemaparan kinerja PPATK selama 2015 di Gedung PPATK Jakarta, Senin (28/12/2015). PPATK mengungkap 289 hasil analisis keuangan yang terindikasi pidana korupsi dan pencucian uang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Kepala PPATK Muhammad Yusuf (kiri) bersama Wakil Ketua PPATK, Agus Santoso menjawab pertanyaan pewarta saat memberi sejumlah keterangan terkait kinerja selama 2015 di Gedung PPATK Jakarta, Senin (28/12/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
