Liputan6.com, South Dakota - Hari ini, lebih dari 1 abad lalu, pertempuran terakhir antara tentara Amerika Serikat dengan Suku Indian. Bukan perjanjian damai, melainkan pembantaian 146 Suku Sioux di Kali Wounded Knee di reservasi Pine Ridge, South Dakota.
Sepanjang 1890, pemerintah AS khawatir tentang pengaruh Tarian Hantu di tempat reservasi atau pelestarian Pine Ridge semakin membesar. Tarian spritual itu dipercaya oleh kaum Indian dapat mengalahkan pasukan kulit putih.
Para Sioux percaya jika mereka melakukan ritual Tarian Hantu, dan menolak 'gaya hidup' kulit putih, dewa-dewa akan membuat dunia baru dan menghancurkan mereka yang tidak percaya kepada para dewa termasuk mereka yang bukan golongan Indian.
Baca Juga
Advertisement
Awal memanaskan kawasan tersebut terjadi pada 15 Desember 1890, polisi mencoba menangkap Sitting Bull, pemimpin terkenal Hunkpapa Sioux. Masalahnya polisi itu mengira Sitting Bull adalah salah satu penari Ghost Dancer.
Tidak terima diperlakukan seperti itu, para pengikut Sitting Bull memberontak. Satu polisi tewas saat itu, sementara Sitting Bull alias Tatanka Iyotake bersama anak laki-lakinya merengang nyawa akibat timah panas yang mendarat di kepalanya.
Tensi semakin memanas, pada 29 Desember, Pasukan Kavaleri 7 AS tiba di penampungan itu dan mengelilingi kelompok penari yang sedang menarikan Tarian Hantu di bawah pengawasan Kepala Suku Sioux yang baru Big Foot, pengganti Sitting Bull, seperti dilansir dari History.com
Mereka menari di tepi Kali Wounded Knee. Ketakutan, para tentara itu meminta suku Indian tersebut meminta mereka menghentikan tarian mistik tersebut dan menyerahkan senjata mereka.
Entah dari mana, tiba-tiba tembakan meletus. Perang tak terhindarkan. Pembantaian brutal Suku Sioux pun dimulai. 146 orang tewas, namun jumlah itu dipercaya oleh para ahli sejarah masa kini dua kali lipat dibanding dengan catatan militer AS.
Jumlah Kematian Orang Indian Lebih Banyak
Kebanyakan dari mereka yang tewas adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu, dari pihak AS, hanya kehilangan 25 orang tentara.
Konflik di Kali Wounded Knee ditulis di buku-buku sejarah Wild West sebagai salah satu pertempuran. Namun, kenyataannya adalah pembantaian Suku Sioux yang tragis. Disebut sebagai genosida tentara AS terhadap suku Indian terbesar.
Dikelilingi dengan tentara bersenjata berat, sementara Big Foot dan warganya bersenjata seadanya.
Para ahli sejarah berspekulasi, Kavaleri 7 itu membalas dendam atas kekalahan mereka di Little Bighhorn pada 1876.
Namun apapun motifnya, pembantaian itu mengakhiri gerakan Tarian Hantu dan merupakan pertempuran paling bersejarah dan terakhir antara Amerika dan Suku Indian.
25 tentara itu dianugrahi Medal of Honor, namun pada 2001, National Congress of American Indians meloloskan 2 resolusi yang membatalkan penghargaan itu. Adapun lokasi pembantaian tersebut didirikan sebuah monumen National Historic Land untuk mengingat para korban.