Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sangat senang mendengar kabar yang menyebutkan pembangunan Kampung Atlet di Kemayoran dialihkan ke Kementerian Perumahan Rakyat dan Pekerjaan Umum (Kemenpera dan PU).
"Saya senang, dengan begini tanggung jawab Pemprov DKI melengkapi fasilitas Asian Games 2018 perlahan berkurang. Kalau kita bangun duit kita keluar," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Senin (28/12/2015).
Dana yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta untuk membangun Kampung Atlet memang tidak sedikit. Belum lagi setelah dialihkan untuk rusunawa, Pemprov juga harus membayar subsudi sehingga warga hanya membayar Rp 15 ribu per hari. Itu belum termasuk fasilitas naik Transjakarta gratis.
Baca Juga
Advertisement
Karena itu, Pemprov DKI tinggal memikirkan pembangunan venue seperti veledrome dan fasilitas transportasi Light Rail Transit (LRT).
"Kita sudah siapkan desainnya untuk yang di Pegangsaan. Langsung koridor itu aja kita beresin. Enak kan," lanjut dia.
Mantan Bupati Belitung Timur itu belum mengetahui lebih detail akan seperti apa Kampung Atlet di tangan Kemenpera dan PU nanti. Bisa jadi, kata Ahok, desain yang digunakan merupakan desain yang sudah dibuat.
"Kayaknya mungkin ya kalau dia mau cepet ya. Kan dah lelang, lelang di Wijaya Karya. Kalau dia mau pakai kita kasih," imbuh Ahok.
Ahok juga mengaku belum tahu persis Kampung Atlet ini bisa digunakan untuk relokasi warga atau tidak seperti rencana awal Pemprov DKI. Kalaupun tidak bisa, Ahok tetap menyiapkan alternatif rusun lain.
"Saya enggak tau. Kalau sudah selesai, apakah dia kasih ke Perumnas jual atau gimana, saya enggak tau. Kalau relokasi saya akan bangun tempat lain. Kan kita banyak lahan di seluruh Jakarta," pungkas Ahok.