Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah diminta lebih serius dalam mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan. Dengan demikian, Indonesia tidak lagi hanya bergantung pada bahan bakar minyak (BBM) yang sebagian besar masih diimpor.
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, Indonesia harus mencontoh Brasil yang telah berhasil mengembangkan energi baru dari singkong. Bahkan energi tersebut digunakan sebagai bahan bakar pesawat pengganti avtur.
"Brasil itu mengembangkan etanol selama 40 tahun, dan sekarang mereka sudah berhasil membuat bahan bakar pesawat dari singkong," ujar dia di Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Baca Juga
Advertisement
Jika masih kesulitan untuk mengembangkan energi baru ini, pemerintah setidaknya harus fokus pada energi yang bisa menggantikan BBM seperti gas. Terlebih lagi Indonesia memiliki kandungan gas yang cukup besar sehingga bukan mustahil jika dimanfaatkan untuk menggantikan BBM.
"Gas kita juga banyak, ini sudah digaungkan sejak 1995. Tapi kita malah kalah dengan Pakistan yang mulai 1998. Saat ini ada sekitar 3.500 SPBG di Pakistan, jadi kendaraan gampang cari SPBG di sana," kata dia.
Oleh sebab itu, kata Tulus, seberapa pun pemerintah menurunkan harga BBM, jika tidak diikuti dengan pengembangan sumber energi lain di dalam negeri, maka Indonesia akan terus bergantung pada impor minyak.
"Sekarang kita impor minyak, 60 persen BBM yang dipakai kita impor. Itu harusnya pakai dari dalam negeri," ujar Tulus. (Dny/Ahm)*
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6