Makanan dengan Label 'Sehat' Justru Bikin Gemuk

Label makanan sehat yang seharusnya dapat menurunkan berat badan malah menaikan berat badan

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Des 2015, 13:00 WIB
Buah kemasan. | via: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Label 'sehat' yang tertera di bungkus makanan bisa membuat orang jadi gemuk ketimbang membantu menurunkan berat badan, menurut sebuah studi yang dilakukan University of Texas di Austin McCombs School of Business. Tidak lain kecenderungan mereka untuk menyantap makanan yang diberi label 'sehat' secara berlebih, dengan anggapan tidak akan membuat mereka gemuk.

Namun mereka lupa, sekali pun makanan yang disantap tergolong sehat tetap saja memiliki kalori yang jika tidak dibakar dengan cara berolahraga akan berubah jadi lemak. Menimbun lemak terlalu lama tentu akan menaikan angka di timbangan.

Jika pemerintah dan pihak terkait berusaha mencegah terjadinya obesitas dengan menyediakan makanan yang sehat, ironis makanan yang diberi label sehat ini justru meningkatkan jumlah orang yang mengidap obesitas.

Mungkin mereka lupa, di dalam makanan sehat juga mengandung garam dan gula. Maka itu, konsumen diimbau untuk lebih memahami besaran kandungan lemak, protein, karbohidrat, dan gula yang ada di dalam makanan tersebut.

Dikutip dari situs Daily Mail, Selasa (29/12/2015), satu tes dilakukan para peneliti dari University of Birmingham, dan menemukan 40 persen pembeli tidak dapat mengidentifikasi dengan benar mana produk yang benar-benar sehat, dan produk yang hanya diberi label sehat.

Sebab, studi sebelumnya menemukan, cukup banyak perusahaan makanan yang tidak membeberkan kebenaran tentang kandungan produk mereka sendiri, sehingga sulit membuat sebuah pilihan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya