Citizen6, Jakarta Di Indonesia kita mengenal legenda batu menangis. Cerita rakyat dari Kalimantan ini mengisahkan penyesalan seorang gadis yang telah mendurhakai ibunya.
Di benua hitam Afrika, terdapat sebuah pohon unik yang bisa menangis darah. Ini bukan fiksi, tapi benar-benar terjadi. Pohon yang mempunyai nama latin Pterocarpus angolensis ini adalah pohon asli Afrika yang mempunyai beberapa nama, di antaranya Kiaat, Mukwa, dan Muninga.
Baca Juga
Advertisement
Namun pohon ini lebih dikenal sebagai pohon yang menangis darah. Sebutan ini bukan tanpa alasan. Pohon yang banyak tumbuh di Afrika Timur dan Selatan ini ketika dipotong atau dilukai akan mengeluarkan getah yang mengucur sewarna darah yang pekat. Mirip seperti tubuh seekor binatang yang dilukai.
Pohon yang bisa mencapai tinggi sampai 16 meter ini sekarang termasuk jenis tanaman yang dilindungi.
Getah sewarna darah yang lengket ini konon bisa dipakai untuk menghentikan darah yang saat kulit terluka.
Warga setempat memakai getah dari pohon ini utuk bahan pewarna. Di beberapa wilayah lain, getah ini dipakai untuk bahan kosmetik untuk wajah setelah dicampur dengan lemak hewan.
Selain itu, getah dari pohon ini juga dipakai untuk pengobatan. Beberapa penyakit seperti kurap, nyeri punggung, keluhan masalah mata, malaria, demam dan sakit perut dan meningkatkan air susu ibu (ASI)
Kualitas kayu ini sangat bagus untuk membuat furnitur, karena dengan mudah dibentuk dan diukir. Setelah kering, daya tahan kayu ini sangat luar biasa. Sangat cocok untuk dipakai sebagai bahan pembuat kapal, kano dan lantai kamar mandi.
Karena itu kayu dari pohon ini banyak diburu oleh warga. Hal itu menyebabkan jumlah pohon Bloodwood ini menurun.*
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6