Mengaku Dimaki Anggota DPR, Perwira Polisi Lapor ke Polda NTT

Meski bersifat pribadi, laporan dugaan pidana AKBP Albert Neno ke Polda NTT diketahui atasannya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Des 2015, 16:22 WIB
Kompleks Gedung DPR (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perwira polisi di lingkungan Direktorat Reserse Narkoba Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), Ajun Komisaris Besar Albert Neno, melaporkan anggota Komisi Hukum DPR Herman Herry ke Polda NTT. Neno tidak terima dirinya dimaki oleh politikus PDIP tersebut.

"Sudah saya laporkan ke SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) 26 Desember 2015 jam 10.00," kata Neno ketika dihubungi via telepon, Selasa (29/12/2015).

Meski laporan tersebut dilayangkan atas nama pribadi dan tidak terkait dengan institusi yang menaunginya, Neno mengaku pimpinan langsung dan Kapolda NTT sudah mengetahui langkah hukum yang dilakukannya.

"Laporan ini pribadi karena saya yang dibentak, dikatai monyet, bangsat. Tapi pimpinan sudah tahu laporan tersebut," ujar Neno.


Kronologi Makian Berujung Laporan Polisi


Pangkal masalah adalah ketika malam Natal 25 Desember 2015, sekitar pukul 11 malam waktu Indonesia bagian timur. Seluruh sanak saudara Neno dari Kupang dan kota sekitar tengah berkumpul bersama dalam perayaan hari besar tersebut.

Namun, malam penuh keriangan itu mendadak berubah setelah dering telepon berbunyi. Putri Neno menyerahkan telepon yang masih berdering itu kepada Neno.

"Selamat malam, selamat Natal. Begitu saya membuka perbincangan telepon karena malam itu malam Natal," tutur Neno.

Namun, bukan balasan serupa yang dia terima. Suara di balik telepon langsung memaki dan mengumpat. Nadanya tinggi.

"Eh monyet, bangsat, saya Herman Herry, kenapa kamu tutup usaha saya," kata Neno menirukan makian suara di balik telepon itu.

Neno tidak mengerti usaha yang dimaksud orang yang mengaku anggota DPR tersebut. Namun, sepanjang makian meluncur baru dia memahami bila hal itu terkait dengan operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang digelar satuan gabungan Polda NTT, yaitu operasi minuman keras, dari 6 hingga 20 Desember 2015.

Tidak hanya itu, orang di balik telepon itu juga menantang Neno untuk datang ke sebuah hotel. "Bawa senjata kamu lengkap, saya habisi kamu," Neno menirukan ancaman yang diterimanya.

"Kamu kasih tahu Dir-mu (Direktur Reserse Narkoba) saya laporkan Propam dan Kapolri, biar kamu dicopot," ujar Neno menambahkan.


Herman Herry Membantah

Dikonfirmasi terpisah, Herman Herry, Anggota DPR Komisi Hukum, membantah dirinya memaki dan mengumpat AKBP Albert Neno. Bahkan, dia menyatakan tidak pernah berkomunikasi dengan Neno.

"Saya tidak pernah marah-marah. Saya pun tidak pernah berkomunikasi (dengan Neno)," ujar Herman kepada Liputan6.com, Selasa (29/12/2015).

Terkait pelaporan Neno ke Polda NTT, Herry menyatakan dirinya pun akan melakukan upaya hukum. "Saya akan laporkan ke Propam Mabes," Herry mengancam.**

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya