Liputan6.com, Jakarta - Salah satu perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia, Freeport Mcmoran ditinggalkan salah satu tokoh pentingnya. Komisaris utama yang juga pendiri perusahaan ini, James Robert Moffet mengundurkan diri dari jabatannya.
James atau yang biasa dipanggil Jim Bob ini juga adalah tokoh penting di balik lahirnya tambang emas Grasberg, di Papua, yang jadi salah satu tambang emas terbesar di dunia. Tambang emas tersebut dikelola oleh PT Freeport Indonesia.
Advertisement
Selepas mengundurkan diri dari jajaran dewan direksi dan komisaris Freport Mcmoran, Jim Bob masih berhubungan dengan Freeport. Dirinya berperan sebagai konsultan perusahaan.
Salah satu pemegang saham terbesar di Freeport, Carl Icahn, yang dimiliki 8,8 persen dari Freeport pada 22 September, telah mengkritisi pengeluaran perusahaan, struktur modal dan kompensasi eksekutif pada saat harga komoditas lemah.
Icahn dan Freeport mencapai kesepakatan pada bulan Oktober, menempatkan `pembatasan` pada aktivis investor mencari penghapusan dari setiap anggota dewan.
Perusahaan mengatakan akan mengurangi jumlah direksi menjadi sembilan dari 16, dan memisahkan bisnis minyak dan gas dari operasi penambangan.
Moffett, yang telah menjadi Bos Freeport dan perusahaan pendahulunya sejak tahun 1984, mendirikan McMoRan Minyak & Gas Co pada tahun 1969 dan memimpin merger dengan Freeport Minerals Co pada tahun 1981.
Reaksi Pemerintah
Pemerintah menegaskan tidak akan turut campur dari keputusan yang diambil perusahaan tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan, mundurnya James R Moffett merupakan keputusan internal perusahaan dan Pemerintah Indonesia akan menghormati keputusan tersebut.
"Itu keputusan internal korporasi Freeport McMoran. Pemerintah tidak akan ikut campur," kata Sudirman di Jakarta.
Menurut dia, pemerintah menyambut positif setiap perubahan dalam tubuh perusahaan tambang itu. Alasannya, penyegaran pimpinan akan membawa suasana baru di Freeport. "Termasuk dalam pengelolaan portofolio mereka dan stakeholder di Indonesia," tambah dia.
Selain itu, dengan kehadiran pimpinan baru, akan menciptakan sistem kerja baru di Freeport. "Pemimpin baru selalu membawa suasana dan cara kerja baru," tutup Sudirman.
Pimpinan Freeport Mcmoran Inc yang juga Co Founder dari perusahaan tambang tersebut, James Moffet mengundurkan diri dari jabatannya. Jim panggilan James Moffet, selanjutnya akan menjadi konsultan di perusahaan tersebut.
Suasana baru pasca pengunduran diri Jim Bob
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku menyambut baik. Dia berharap perubahan itu akan membawa dampak yang positif.
"Saya selalu menyambut baik, menyambut positif setiap perubahan, karena perubahan itu pasti akan membawa suasana baru," kata Sudirman.
Dia menegaskan keputusan Jim tersebut tidak ada kaitannya dengan proses perpanjangan kontrak Freeport Indonesia yang tengah menjadi sorotan berbagai kalangan belakangan ini.
"Itu keputusan internal korporasi mereka, pemerintah tidak bisa ikut campur," tegas Sudirman.
Namun begitu, Sudirman mengharapkan dengan ditetapkannya Jim sebagai konsultan Freeport dan adanya pengganti di posisi yang ditinggalkannya, dapat membawa suasana dan sistem kerja yang baru.
Dengan ada sistem kerja baru itu akan membawa dampak positif terhadap kinerja perusahaan tersebut, termasuk anak usahanya yang beroperasi di Indonesia, PT Freeport Indonesia.
"Pemimpin baru dari Freeport tentu akan membawa cara kerja baru yang tentu bisa kita antisipasi, saya kira itu adalah urusan internal mereka," ujar dia.
Saham Anjlok
Pendiri Freeport-McMoran Inc James Moffett mengundurkan diri dari puncak pimpinan di perusahaan telah membuat harga saham Freeport McMoran Inc jatuh di awal pekan ini.
Harga saham Freeport turun 9 persen menjadi US$ 6,86 di awal pekan ini. Bahkan selama Moffet menjadi komisaris utama, saham Freeport McMoran telah turun signifikan dari US$ 60 menjadi US$ 7.
"Sejak (Moffett) telah mencapai puncak pimpinan, saham Freeport telah turun dari US$ 60 menjadi US$ 7," ujar Analis Tigress Financial Partners Ivan Feinseth seperti dikutip dari laman Reuters.
Ia menambahkan, saat saham Freeport mendekati level US$ 60, manajemen memutuskan untuk diversifikasi ke logam dan pertambangan menjadi minyak. "Jadi itu akan menjadi keputusan yang buruk lain," kata dia. (Zul/Ndw)