Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mentargetkan rasio kredit bermasalah (Nett Performing Loan/NPL) turun di tahun depan.
Direktur Utama BTN Maryono menargetkan NPL pada tahun depan akan berada di bawah 3,5 persen atau lebih baik dibandingkan angka per September 2015 sebesar 4,5 persen.
"NPL kita sudah mulai turun terus. Kita perkirakan akhir tahun ini di bawah 3,5 persen, angka di kisaran itu. Dengan pertumbuhan kredit yang tumbuh pesat kita terus jaga kualitas kredit," kata Maryono di Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Mengenai penyaluran kredit, Maryono mengaku pada tahun depan BTN tetap melanjutkan bisnis inti yaitu pembiayaan perumahan. Hingga September 2015, porsi pembiayaan perumahan di BTN per akhir September 2015 mencapai 89,61persen.
Menurut Maryono, angka itu setara dengan Rp 117,91 triliun dari total penyaluran kredit yang disalurkan perseroan selama kuartal III-2015 yang mencapai Rp 131,58 triliun.
Sementara sisanya sebesar 10,39 persen atau setara dengan Rp 13,67 triliun merupakan kredit yang disalurkan BTN untuk pembiayaan kredit non perumahan.
Baca Juga
Advertisement
Dia merinci, dari total penyaluran kredit ke sektor perumahan sebesar Rp 117,91 triliun, sebanyak 30,46 persen atau setara dengan Rp 40,08 triliun merupakan penyaluran untuk kredit rumah bersubsidi.
Sedangkan sebesar Rp 51,53 triliun atau setara 39,16 persen, merupakan kredit yang disalurkan untuk rumah non subsidi.
Adapun, penyaluran kredit BTN tak lain ditopang program sejuta rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah. Program tersebut telah memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan.
Sampai dengan akhir tahun, diperkirakan akan terealisasi pembangunan sekitar 441.428 unit rumah. Per September 2015, BTN telah merealisasikan 372.393 unit rumah.
"Kami akan terus mendorong agar realisasi pembangunan sejuta rumah bisa bertambah. Ini karena potensi di daerah-daerah masih cukup besar," jelasnya. (Yas/Nrm)