Jelang Reshuffle, Nasdem Minta Parpol Tak Rebutan Kursi Menteri

Irma Suryani mengatakan, jika berniat mendukung pemerintah lebih baik tunjukkan dengan kinerja, bukan minta jatah menteri.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 30 Des 2015, 07:22 WIB
Presiden Jokowi memberi ucapan selamat kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Jokowi me-reshuffle sejumlah menteri Kabinet Kerja sekaligus melantik menteri baru. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago mengingatkan agar partai politik tak saling berebut kursi menteri dengan menggulirkan isu perombakan kabinet jilid II.

Dia mengatakan jika memang berniat membantu pemerintah, sebaiknya tunjukkan dengan kinerja positif pada rakyat. Bukan minta kursi menteri dulu baru memberikan dukungan.

"Rakyat butuh partai-partai yang bekerja dengan tulus membantu Pemerintah, bukan yang ribut dan buat gaduh dengan isu reshuffle," ujar Irma di Jakarta, Selasa 29 Desember 2015.

Dia pun menegaskan, parpol yang meminta jatah, harus lebih belajar etika politik. "Parpol seperti itu, harus lebih belajar dan mendalami etika politik," ucap dia.


Wakil Ketua Fraksi NasDem itu pun merasa risih jika ada partai yang membahas isu reshuffle di tengah kesulitan masyarakat.

"Saya risih menanggapi partai yang terus sibuk berbicara reshuffle kabinet dan bikin gaduh‎ di tengah rakyat yang masih susah beli beras," tutur dia.

Sebelumnya, pihak Istana melalui, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, meminta semua pihak menghormati hak prerogratif Presiden soal komposisi kabinet. Sebab tak boleh ada pihak-pihak yang mengintervensi soal reshuffle.

"Tentunya hak yang dimiliki oleh Presiden ini jangan diintervensi oleh siapa pun," kata Pramono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya