Liputan6.com, Paoli - Sebuah jembatan besi bersejarah ambruk karena sebuah truk trailer dengan bobot 30 ton mencoba melintasinya pada hari Natal lalu. Padahal, batas kekuatan jembatan hanya 6 ton.
Dikutip dari Daily Mail, Rabu (30/12/2015), pengemudi wanita bernama Mary Lambright (23) salah memperkirakan bobot truk trailer yang sedang dikemudikannya. Bobot penuh kendaraannya saat itu sekitar 60.000 pon (pound)—kira-kira setara dengan 30 ton.
Baca Juga
Advertisement
Wanita itu mengetahui ada batas bobot sebesar 6 ton. Namun, kepada polisi, wanita itu mengaku tidak mengetahui konversi berat antara satuan pound dan satuan ton.
Truk itu sedang mengangkut air kemasan dengan bobot sekitar 60.000 pon yang sedang akan dikirim ke tempat parkir gerai Walmart di kota Paoli, negara bagian Indiana.
Wanita itu mengemudikan trailer sepanjang 16 meter melintasi jembatan besi bersejarah buatan tahun 1880. Puncak ketinggian truk langsung membabat bagian atas jembatan. Tak berapa lama, sekitar pukul 12 siang, jembatan itu ambles.
Kepala kepolisian kota Paoli, Randy Sanders, menjelaskan bahwa Mary Lambright adalah seorang pengemudi yang belum berpengalaman. Menurut Herald Times Online, wanita itu baru setahun lalu keluar dari komunitas Amish yang memang dikenal tidak menggunakan kendaraan bermotor.
Diduga, ia hanya berpengalaman mengendalikan kereta berkuda yang lazim dipakai di komunitas itu. Warga Amish melarang penggunaan kendaraan bermotor walaupun kerap menyewa orang luar untuk mengemudikan kendaraan bermotor bagi mereka.
Kepala polisi melanjutkan bahwa Lambright adalah seorang sopir lepas yang saat itu bertugas mengemudikan truk milik perusahaan penyewaan Penske yang sedang disewa oleh Louisville Logistics.
Menurut polisi, pengemudi yang membawa kiriman ke Walmart, kelewatan satu belokan sehingga ia mencoba menjajal jalan pintas lewat jembatan kecil tersebut.
Bukan hanya itu, pengemudi itu bahkan mencoba melaju lebih dari 48 kilometer/jam supaya bisa melewati jembatan itu sejauh mungkin.
Polisi kemudian memberi tilang terkait kecerobohan mengoperasikan traktor-trailer, mengabaikan rambu pengendalian lalul intas, dan kelebihan beban di atas jembatan. Perusahaan logistiknya juga bisa digugat secara hukum.
Dinas pemadam kebakaran setempat mengunggah kabar ini melalui Facebook dan mengundang sejumlah komentar.
Sejumlah pengguna menyalahkan sang pengemudi, meski ada juga yang mempertanyakan kecerobohan kursus mengemudi dan kelalaian perusahaan truk yang memberi sponsor pengambilan SIM kendaraan berat. Apalagi karena ketidaktahuan pengemudi melakukan konversi bobot.*