Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah besar mendengar adanya sopir Metro Mini yang memeras penumpangnya. Pria yang karib disapa Ahok itu meminta agar warga tak ragu melaporkan kejadian itu kepada polisi.
"Harus lapor polisi, (itu namanya) dikerjain. Suruh Dishub tanganin," ujar Ahok usai meresmikan RPTRA di Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu (30/12/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, sudah tidak heran dengan kelakuan para sopir dan kernet Metro Mini yang seperti preman itu. Karena itu, Ahok ingin menyingkirkan perilaku negatif seperti itu.
"(Metro Mini) memang masih begitu, makanya mau aku habisin. Banyak yang kurang ajar kayak preman saja itu namanya kan," ujar Ahok.
Pemerasan dilakukan kernet Metro Mini terhadap penumpang di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Penumpang bernama Kurniawan itu semula berniat pergi ke Karawang dari Kemayoran melalui Pulogadung.
Baca Juga
Advertisement
Karena tidak begitu paham dengan trayek angkutan umum di terminal, Kurniawan tampak bingung. Saat itulah, sang kernet Nurahman mengambil kesempatan.
Nurahman menawarkan mengantar Kurniawan ke angkutan umum yang dituju. Tapi, Kurniawan menolak tanpa alasan.
Penolakan itu tidak membuat sang kernet mundur. Dia mengikuti Kurniawan hingga ke angkutan umum. Sesampainya di mobil, Nurahman meminta sejumlah uang sebagai jasa pengantaran.
Kurniawan lalu memberikan Rp 10 ribu, tapi ditolak Nurahman. Sang kernet meminta Rp 30 ribu.
Merasa diperas, Kurniawan melapor ke Pos Pol Subsektor Terminal Pulogadung. Tak lama kemudian, petugas kepolisian menangkap sang kernet.