Liputan6.com, Surabaya - Berkaitan dengan ramainya isu terorisme di Jawa Timur, Kapolda Jatim Irjen Anton Setiadji menyampaikan akan meniadakan kegiatan Car Free Night (CFN) pada malam Tahun Baru 2016 di Surabaya dengan alasan keamanan. Bahkan pengamanan akan diperketat melebihi saat perayaan Natal.
"Berhubung isu terror santer beredar, tahun ini acara Car Free Night di Surabaya ditiadakan. Alasannya yakni, saya ingin situasi dan kondisi di Jawa Timur, terutama Surabaya Raya, bisa aman dan kondusif," tutur Anton di Mapolda Jatim, Selasa, 29 Desember 2015.
Tak sampai disitu, guna terciptanya keamanan di Surabaya, Anton mengerahkan semua kekuatan pasukan di Polda Jatim beserta Polres jajaran. Bahkan, pihaknya menurunkan kendaraan Rantis Polda Jatim beserta Ranpur Anoa milik Kodam V Brawijaya.
Baca Juga
Advertisement
"Jangan kaget kalau nantinya saat perayaan tahun baru terdapat 2 kendaraan tempur di jalan," ucap Anton.
Menurut dia, pengerahan kendaraan tempur itu bukan untuk menakut-nakuti warga Kota Surabaya. Hal itu justru untuk menjaga keamanan perayaan pergantian tahun di Surabaya dari gangguan kantibmas yang bisa merusak perayaan Tahun Baru 2016.
Anton menambahkan, "Pengerahan kendaraan Rantis Polda Jatim dan Ranpur Anoa milik Kodam V Brawijaya merupakan upaya total kami dalam menjaga situasi kantibmas di Surabaya."
Razia Kendaraan
Selain itu, Anton mengimbau agar masyarakat di luar Surabaya merayakan pergantian tahun di wilayah masing-masing. Hal ini dipertegas dengan pengerahan seluruh kekuatan Polda Jatim dalam menjaga semua pintu masuk yang menuju ke Surabaya. Bahkan, lulusan terbaik Akpol 1983 itu berencana menyisir setiap kendaraan yang hendak masuk ke Surabaya.
"Kalau hanya untuk kepentingan hura-hura, silakan di daerah masing-masing. Nantinya pintu masuk ke Surabaya, yakni di Waru, Wadung Asri dan pintu masuk jembatan Suramadu yang hendak ke arah Surabaya akan disiagakan personel kami," dia menerangkan.
Disinggung perihal pro kontra larangan masuknya warga luar Surabaya, Anton menegaskan bahwa pihaknya bukan melarang warga luar Surabaya masuk ke Surabaya. Tapi, imbauan itu dikeluarkannya untuk menjaga situasi dan kondisi Kota Surabaya aman dari segala bentuk gangguan kamtibmas.
"Ini bukan larangan, melainkan imbauan agar warga luar Kota Surabaya merayakan pergantian tahun dengan tertib di wilayahnya masing-masing," ucap dia.
Ditanya terkait instansi maupun hotel yang hendak merayakan pergantian tahun dengan perayaan kembang api besar-besaran, Anton meminta agar hal itu dikoordinasikan dahulu dengan Polda Jatim. Pihaknya akan mengizinkan perayaan tahun baru dengan pesta kembang api, asalkan ada ijin dari Polda Jatim.
"Untuk pesta kembang api, semua sudah minta izin pada kami (Polda Jatim). Kalau sudah ada rekomendasi dari kami, berarti sudah ada izin," sahut Anton.