Liputan6.com, Jakarta Inggris, Maret 2015 silam terunggah sebuah video berasal dari mesin MRI dipapar di YouTube. Video ini jadi kontorversi pasalnya menampilkan tampak bagian dalam vagina saat mendapat rangsangan penis yang diambil dari kamera khusus pada mesin MRI.
Video tersebut dikategorikan sebagai sebuah materi pendidikan atau seks edukasi, namun tak semua khalayak dapat menerimanya karena hal ini dikhawatirkan sangat mudah disaksikan bagi anak berumur 18 tahun ke bawah.
Baca Juga
Advertisement
Gambar yang nampak pada video tersebut memang bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana orgasme yang terjadi dari dalam vagina wanita dengan menaruh kamera pada bagian dalam vagina. Saat penis masuk ke dalam, kamera tersebut justru membuat layar tampak penuh dengan ujung dari penis yang menakutkan.
YouTube memang memiliki kebijakan anti pornografi dalam pendoman penggunaannya, di mana sebuah video yang berisi pose telanjang atau konten seksual lainnya diizinkan jika bertujuan sebagai pendidikan, dokumenter, ilmiah dan seni. Dilansir dari laman Cosmopolitan, ditulis Kamis (21/01/2016).
Masyarakat mengharapkan adanya situs khusus dan resmi untuk video serupa jika memang dalam konteks seks edukasi, karena dengan menempatkannya pada situs, para anak di bawah 18 tahun tidak dapat menyaksikan dengan bebas tanpa aturan.