5 Hari Terkubur Longsor, 8 Penambang Diselamatkan Hidup-hidup

Saat ditemukan di lokasi tambang longsor China, para penambang dalam kondisi lemah karena kelaparan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Des 2015, 15:17 WIB
Longsor, yang terjadi awal pada hari Minggu, 'menelan' lebih dari 30 bangunan di distrik industri. (REUTERS/Stringer)

Liputan6.com, Shandong - Longsor tambang gipsum di China pada Jumat, 25 Desember 2015 memang sudah berakhir. Namun korban yang terjebak dalam lokasi tersebut dilaporkan masih belum dapat dievakuasi.

Menggunakan kamera inframerah, tim penyelamat mengintip ke dalam kegelapan di tambang rusak di China timur. Beberapa saat kemudian, pada Rabu (30/12/2015), mereka menemukan 8 penambang yang masih hidup meski terjebak selama lima hari akibat tambang runtuh karena peristiwa seismik.

Kamera inframerah mendeteksi penambang yang masih hidup melambaikan tangan mereka pada tim penyelamat.

"Rencana evakuasi mereka ke tempat aman pun segera dilakukan," kata penyiar negara China Central Television atau CCTV yang dikutip dari ABC News.

"Penyelamat dikirim ke bawah tanah untuk menyelamatkan orang-orang yang terperangkap," demikian keterangan kantor berita resmi China, Xinhua News Agency.

Menurut CCTV, saat ditemukan para penambang dalam kondisi lemah karena kelaparan. Namun kondisi kesehatan mereka baik-baik saja.  

Kepada penyelamat, mereka mengatakan bertahan selama lima hari terjebak di bagian bawah tanah yang stabil setelah terjadi longsor.

Tambang gipsum besar itu runtuk setelah terdeteksi gempa berkekuatan 4 Skala Richter di lokasi tambang.

Gipsum merupakan mineral sulfat lunak yang banyak digunakan dalam konstruksi.

Bencana pada Hari Natal di tambang gipsum di Provinsi Shandong menewaskan sedikitnya satu pekerja. Sembilan orang lainnya dilaporkan hilang dan 11 pekerja berhasil menyelamatkan diri.

Dua hari setelah tambang runtuh, pemilik tambang, Ma Congbo, bunuh diri dengan melompat ke sumur dan tenggelam. Empat pejabat di Pingyi County, lokasi tempat tambang berada kemudian dipecat.

Tambang China telah lama menjadi lokasi bencana yang paling mematikan di dunia. Namun perbaikan keamanan yang dilakukan akhir-akhir ini mengurangi angka kematian dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun 2014 lalu, 931 orang tewas dalam kecelakaan tambang di Negeri Tirai Bambu tersebut. Secara drastis angka ini turun dari tahun 2002 ketika hampir 7.000 penambang tewas.**

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya