Kaleidoskop Otomotif November: Salah Kaprah Panaskan Sepeda Motor

Kabar mengenai salah kaprah cara memanaskan sepeda motor hingga ulah seorang perempuan mengisi Honda Blade dengan solar jadi sorotan.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 30 Des 2015, 18:45 WIB
Andik Vermansah dengan motor Honda CBR 150R di depan rumahnya di kawasan elite Surabaya. (Bola.com/Zaidan Nazarul)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar menarik yang jadi sorotan sepanjang November 2015 berasal dari artikel mengenai salah kaprah ketika memanaskan mesin sepeda motor. Ternyata, motor dibiarkan menyala dalam waktu tertentu dan didiamkan adalah hal yang mubazir.

Apabila mesin hanya dinyalakan secara stationer, aliran oli tidak maksimal melumasi bagian-bagian mesin yang berada di posisi atas. Izas Ismail, Sevice Advisor Mitra Jaya Depok, dealer resmi Honda menyarankan agar oli terdistribusi secara menyeluruh adalah dengan cara "membetot" gas.

Kabar lainnya yang jadi sorotan antara lain membahas tentang alasan korban kecelakaan tidak boleh diberi minum. Meskipun tujuannya sekadar menenangkan, pertolongan ini justru keliru.

Menurut CEO Safetycode, Adhi Nugroho, bagi korban kecelakaan yang mengalami cedera berat tidak disarankan mengonsumsi air. Sebab, kemungkinan korban memiliki cedera pada rongga badan.

Kabar terakhir yang tidak kalah menyita perhatian sepanjang November mengenai seorang perempuan yang menunggangi Honda Blade yang masuk Pompa SPBU jalur kendaraan Diesel. Aksi ini membuat pengendara lain yang kebetulan berada di jalur yang sama terheran-heran.

Apabila solar masuk ke tangki bensin dengan kisaran 20 persen dari total volume maksimal, akan mengakibatkan gejala yang disebut ngelitik. Sementara itu, bila tangki bahan bakar diisi penuh dengan solar tentunya mesin akan mogok mengingat bahan bakar ini berjenis low explosive.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya