Liputan6.com, Palembang - Bocah 11 tahun bernama M. Syaiful Reza alias Rio meninggal dunia karena tenggelam di kolam galian dalam lingkungan perumahan prajurit Kodam II Sriwijaya pada Selasa siang, 29 Desember 2015.
Kolam yang rencananya dibuat untuk penampungan air itu terletak di Jalan Naskah III, Kecamatan Sukarami, Palembang, tak jauh dari rumah korban. Bocah kelas V sekolah dasar di Palembang, Sumatera Selatan, ini rencananya berenang dengan teman-temannya di kolam galian itu pada pukul 11.00 WIB.
Namun nahas, Rio tetap memaksakan diri untuk berenang meski teman-temannya menolak karena air yang begitu keruh.
"Kami tolak, lalu kami pergi dan main ke tempat lain. Kami tidak tahu kalau dia nyebur," kata Rizky, teman korban.
Setengah jam kemudian, keempat rekannya kembali untuk melihat Rio. Namun mereka justru mendapati jenazah Rio yang mengambang di tengah kolam seluas 10 x 15 meter itu.
"Kami sempat tolong pakai kayu yang ada di dekat situ. Sambil teman yang lain panggil ibunya. Kami pernah berenang di sini tapi pas airnya sedikit, tidak banyak seperti ini," kata Rizky.
Setelah dibawa ke pinggir kolam, Rio tak sadarkan diri. Sejumlah warga mencoba membawanya ke RS Myria, tapi nyawa bocah itu tak dapat diselamatkan.
Baca Juga
Advertisement
Edi (45), paman korban, menuturkan jika pihak keluarga saat ini sudah ikhlas menerima kepergian Rio yang saat pembagian rapor kemarin berhasil jadi ranking 3 di kelasnya itu.
Namun agar kolam itu tak kembali menelan korban jiwa, keluarga berharap pihak pengembang maupun Kodam II Sriwijaya memagari area tersebut agar tak ada anak-anak yang bermain di sekitar lokasi.
"Keluarga tidak salahkan siapa pun, termasuk Kodam. Namanya anak-anak mereka main tidak ada yang bisa melarang. Mungkin ini takdir dan musibah yang harus kami hadapi," kata Edi.
Usai mendapat informasi, Polsekta Sukarami yang dipimpin Kapolsek Kompol Nurhadiansyah langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Garis polisi juga dipasang di sekitar lokasi kejadian.
"Secara prosedur sudah kita lakukan olah TKP, pendataan dan pemeriksaan. Selanjutnya, diserahkan ke pihak keluarga," kata Nurhadiansyah.
Sementara Kapendam II/SWJ Kolonel Saeful Mukti Ginanjar yang melayat ke rumah duka berjanji akan memagar area galian itu.
"Segera kita pagar. Kita tidak mau ada lagi kejadian seperti ini. Yang jelas saat ini kita juga ikut berduka," ujar Saeful.**