Kaleidoskop Bisnis Desember: Harta Milik Orang Terkaya Indonesia

Majalah Forbes telah merilis daftar terbaru 50 orang terkaya di Indonesia. Berapa total harta yang dimiliki?

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 31 Des 2015, 19:17 WIB
Ini dia Daftar Orang Terkaya di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Majalah Forbes telah merilis daftar terbaru 50 orang terkaya di Indonesia. Berapa total harta yang dimiliki?

Menurut data Forbes, jika dikalkulasikan ke-50 orang terkaya di Indonesia tersebut mengantongi harga US$ 92,04 miliar atau setara Rp 1.271 triliun. Angka ini tergerus sekitar US$ 9 miliar dari tahun lalu.

Pemilik Grup Djarum Budi Hartono dan Michael Hartono kembali dinobatkan menjadi orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.

Dua bersaudara ini tercatat sudah tujuh tahun menyabet posisi orang paling kaya di Tanah Air, meski kekayaannya berkurang lebih dari US$ 1 miliar pada tahun ini. Saat ini kekayaan keluarga ini tercatat sekitar US$ 15,4 miliar atau sekitar Rp 208,1 triliun.



Di posisi kedua, Susilo Wonowidjojo yang mengantongi harta US$ 5,5 miliar, turun hingga 31 persen dari tahun lalu US$ 8 miliar. Masih bertahan di posisi ketiga, Antoni Salim juga tergerus menjadi US$ 5,4 miliar dari tahun lalu US$ 5,9 miliar.

Untuk negara-negara yang mengandalkan ekspor, penurunan harga komoditas mentah mendatangkan malapetaka bagi perekonomian dan tentu saja berimbas ke pemilik perusahaan-perusahaan besar.

Hal ini bisa dilihat dari turunnya jumlah harta yang dimiliki para orang terkaya di Indonesia dam setahun terakhir.

Seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sekitar 10 persen dan turunnya harga minyak, batu bara dan minyak sawit dalam dua tahun berturut-turut membuat harga 50 orang terkaya di Indonesia turun 9 persen atau sekitar US$ 9 miliar.

Satu dari efek dramatis dari penurunan ini memukul 6 dari orang terkaya dunia, dari 28 miliarder di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Edwin Soeryadjaya dan Sukanto Tanoto, sebagai orang terkaya Indonesia yang bisnisnya bergantung pada komoditas.

Soeryadjaya memiliki 60 persen saham Saratoga Investama Sedaya yang bergerak di sektor batu bara, minyak dan gas serta minyak sawit.

Sementara Sukanto Tanoto adalah Bos Asian Agri, yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit. Harga yang rendah memicu penurunan kekayaan Tanoto cukup drastis dari  US$ 2,1 miliar menjadi US$ 880 juta pada tahun ini. Tanoto yang pada tahun lalu berada di posisi ke-10 orang terkaya, kini harus puas di peringkat 34.


Wajah Baru

2 Wajah Baru

Ada dua wajah baru di daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes. Kedua miliarder tersebut yaitu Osbert Lyman dari Lyman Grup dan Iwan Lukminto yang memiliki usaha Sritex Group.

Osbert Lyman yang terdaftar pada urutan orang terkaya nomor 43, memiliki kekayaan sebesar US$ 600 juta atau Rp 8,2 triliun.

Lyman Group yang sebelumnya bernama Satya Djaya Raya Group didirikan oleh ayah dari Osbert pada 1959. Perusahaan di bidang properti tersebut saat ini tengah menggarap sebuah Apartemen di Jakarta Pusat yang bernama Casa Domain bersama Salim Grup dan Kerry Grup.

Selain sedang membangun Casa Domain, Lyman juga memiliki properti mewah di Kabupaten Bandung yaitu Kota Baru Parahiyangan dengan luas area sebesar 1,250 hektare.

Meski pendatang baru, kekayaan Osbert lebih besar dari pemilik perusahaan minyak PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Arifin Panigoro yang memiliki kekayaan US$ 450 juta dan Bos Sido Muncul Irwan Hidayat dengan total harta US$ 460 juta.

Foto dok. Liputan6.com


Selain Osbert Lyman, yang masuk ke daftar wajah baru orang kaya di Indonesia adalah Iwan Lukminto. Pemilik Sirtex Grup sebuah perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, Iwan terdaftar di urutan ke 45 orang terkaya di Indonesia.

Pria berusia 40 tahun ini memiliki kekayaan sebesar US$ 540 juta atau Rp 7,4 triliun. Iwan adalah generasi kedua yang memegang perusahaan tekstil tersebut sejak tahun 1997.

Ayahnya HM Lukminto yang mengawali kesuksesan Sritex, yang mengawali toko baju di Pasar Klewer Solo. Sudah berdiri sejak tahun 1966, ketika kita mendengar nama Sri Rejeki mungkin terdengar asing.

Padahal nama itulah muncul dari sebuah perusahaan tekstil kenamaan dalam negeri, yang membuat seragam tentara NATO hingga saat ini membuat baju untuk ZARA.


Kartini, Satu-satunya Wanita

Dia adalah Kartini Muljadi. Wanita ini menempati posisi 28 dalam daftar orang terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan mencapai US$ 715 juta.

Wanita berusia 85 ini memiliki bisnis di sektor kesehatan atau farmasi dengan bendera Tempo Scan Pacific. Nilai kekayaannya jika dibandingkan dengan tahun lalu turun cukup besar.

Di akhir 2014, kekayaan dari Kartini mencapai US$ 1,1 miliar. Penurunan tersebut lebih disebabkan karena volatilitas nilai tukar rupiah yang cukup tinggi.


Orang terkaya Malaysia

Orang Terkaya RI Vs Malaysia, Lebih Tajir Siapa?

Foto dok. Liputan6.com


Posisi pemilik Grup Djarum Budi Hartono dan Michael Hartono dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia tak tergoyahkan. Dua bersaudara ini sudah tujuh tahun berturut-turut menyabet gelar orang terkaya nomor satu di Indonesia.

Saat ini kekayaan keluarga ini tercatat sekitar US$ 15,4 miliar atau sekitar Rp 208,1 triliun, berkurang lebih dari US$ 1 miliar jika dibanding tahun lalu.

Di Asia, keluarga pemilik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini tercatat sebagai keluarga paling kaya ke-12.

Bahkan jika dibandingkan dengan orang terkaya nomor satu di Malaysia, Robert Kuok, harta keduanya masih lebih besar. Robert Kuok saat ini tercatat mengantongi kekayaan US$ 11,3 miliar, atau lebih rendah US$ 4,1 miliar dari harta duo Djarum.

Padahal, kekayaan Kuok sudah bertambah US$ 300 juta setelah perusahaan miliknya, yaitu PACC Offshore Services Holdings, melantai di bursa saham Singapura pada 2014. Perusahaan itu merupakan operator kapal eksplorasi minyak dan gas terbesar di Asia.

Melalui Kuok Grup, pria berusia 92 tahun ini mengontrol sejumlah perusahaan yang terdaftar di pasar saham Hong Kong, Malaysia, dan Singapura. Dia menghasilkan uang dari bisnis gula, minyak sawit, perkapalan, hingga real estate.

Mesin pencetak uangnya adalah kepemilikan saham di perusahaan sawit raksasa, yaitu Wilmar Internasional, yang dioperasikan oleh keponakannya, miliarder Singapura Kuok Khoon Hong. Ayah delapan anak ini juga menguasai South China Morning Post, salah satu surat kabar paling menguntungkan di dunia.

Tak heran jika kekayaan yang dimilikinya membuatnya naik kelas dari posisi 95 pada 2014,  menjadi orang terkaya nomor wahid di Malaysia tahun ini.

Bagaimana dengan Hartono bersaudara?

Foto dok. Liputan6.com


Selain Djarum dan BCA, keluarga Hartono memiliki perkebunan kelapa sawit dan sejumlah properti, salah satunya pemilik pusat perbelanjaan Grand Indonesia di Jakarta. Pusat perbelanjaan ini terintegrasi dengan hotel, apartemen mewah, dan Menara Bank BCA.

Aset lain yang dimiliki keluarga ini adalah Puri Cugini yang mengelola Hotel Padma Bali, Hotel Malya dan Hotel Sekar Alliance di Bandung. Selain Hotel, Hartono menjadi pengembang perumahan Graha Padma Semarang, Bukit Muria, dan Karawang Residence.

Hartono bersaudara juga menjadi pemilik Fajar Surya Perkasa yang membangun Mal Daan Mogot, Pulogadung Trade Center, dan melalui Inti Karya Bumi Indah WTC Mangga Dua.

Dalam bidang elektronik, Hartono bersaudara memiliki PT Hartono Istana Teknologi, yang menjadi produsen elektronik dengan merek Polytron. Saat ini tidak hanya memproduksi AC, kulkas, televisi, dispenser, Polytron juga membuat telepon selular.


Kekayaan Bill Gates

Kekayaan Bill Gates vs Orang terkaya RI

Indonesia punya jajaran orang terkaya yang masuk daftar dunia. Mereka kebanyakan adalah pengusaha sukses dari berbagai sektor. Namun, kekayaan mereka belum bisa mengalahkan total kekayaan Bill Gates.

Bill Gates, pendiri Microsoft kini masih berada di puncak orang paling kaya di dunia. Kekayaannya mencapai US$ 79 miliar atau Rp 1.070 triliun.

Di Indonesia, orang terkaya adalah keluarga Hartono, dengan total kekayaan US$ 15,4 miliar, atau sekitar US$ 15,4 miliar atau sekitar Rp 208,1 triliun. Di Asia, keluarga Hartono adalah yang paling kaya ke-12. Jumlah tersebut masih jauh dibanding apa yang dimiliki Bill Gates.

5 orang terkaya di Indonesia yaitu Keluarga Hartono, Susilo Wono Widjojo, Anthony Salim, Eka Tjipta Widjaja, dan Chairul Tanjung, total kekayaannya mencapai US$ 36,4 miliar atau setara Rp 491,9 triliun.

Total kekayaan Bill Gates bisa disaingi dengan 31 orang terkaya di Indonesia total kekayaannya dijumlahkan.
Bill Gates memulai pemograman komputer ketika ia baru menginjak umur 13 tahun.

Foto dok. Liputan6.com

Lalu, Ia mendirikan perusahaan software ikonik dengan teman kuliahnya Paul Allen pada 1975, setelah Ia memutuskan untuk berhenti dari Harvard University.

Antara 1978-1981, Microsoft berkembang pesat. Karyawannya bertambah dari 25 menjadi 128 orang. Pendapatannya melesat dari US$ 4 juta menjadi US$ 16 juta. Pertengahan 1981, Gates dan Allen mengukuhkan Microsoft sebagai perusahaan resmi. Gates ditunjuk sebagai presiden dan CEO sementara Allen menjadi wakil presiden eksekutif.

Dua tahun kemudian bisnisnya merambah pasar global seperti Inggris dan Jepang. Tak hanya itu lebih dari 30 persen komputer di dunia menjalankan software buatan Microsoft.

Microsoft terus berkembang dengan berbagai software-nya termasuk Microsoft Windows. Kesuksesannya memimpin Microsoft membuatnya menjadi orang terkaya dunia dengan kekayaan US$ 79 miliar.


Daftar orang terkaya

Daftar Orang terkaya di Indonesia

Berikut daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2015 versi Forbes:

1. Budi dan Michael Hartono (US$ 15,4 miliar)

2. Susilo Wonowidjojo (US$ 5,5 miliar)

3. Anthoni Salim (US$ 5,4 miliar)

4. Eka Tjipta Widjaja (US$ 5,3 miliar)

5. Chairul Tanjung (US$ 4,8 miliar)

6. Sri Prakash Lohia (US$ 4,7 miliar)

7. Bachtiar Karim (US$ 3,3 miliar)

8. Boenjamin Setiawan (US$ 3 miliar)

9. Mochtar Riady (US$ 2,2 miliar)

10. Tahir (US$ 2 miliar)

11. Peter Sondakh (US$ 1,9 miliar)

12. Kusnan & Rusdi Kirana (US$ 1,88 miliar)

13. Murdaya Poo (US$ 1,85 miliar)

14. Putra Sampoerna dan Keluarga (US$ 1,65 miliar)

15. Eddy Kusnadi Sariaatmadja (US$ 1,6 miliar)

16. Ciputra dan Keluarga (US$ 1,5 miliar)

17. Eddy William Katuari (US$ 1,45 miliar)

18. Eka Tjandranegara (US$ 1,4 miliar)

19. Kuncoro Wibowo dan Keluarga (US$ 1,38 miliar)

20. Theodore Rachmat (US$ 1,35 miliar)

21. Ciliandra Fangiono (US$ 1,3 miliar)

22. Djoko Susanto (US$ 1,2 miliar)

23. Husodo Angko Subroto (US$ 1,18 miliar)

24. Achmad Hamami (US$ 1,15 miliar)

25. Martua Sitorus (US$ 1,13 miliar)

26. Soegiarto Adikoesoemo (US$ 1,08 miliar)

27. Low Tuck Kwong (US$ 1,05 miliar)

28. Hary Tanoesodibjo (US$ 1 miliar)

29. Purnomo Prawiro (US$ 990 juta)

30. Abdul Rasyid (US$ 975 juta)

31. Harjo Sutanto (US$ 970 juta)

32. Husain Djojonegoro (US$ 950 juta)

33. Edwin Soeryadjaya (US$ 930 juta)

34. Sukanto Tanoto (US$ 880 juta)

35. Aksa Mahmud (US$ 850 juta)

36. Alexander Tedja (US$ 820 juta)

37. Hashim Djojohadikusumo (US$ 750 juta)

38. Kartini Muljadi (US$ 715 juta)

39. Benny Subianto (US$ 710 juta)

40. Sudhamek (US$ 665 juta)

41. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (US$ 660 juta)

42. Garibaldi Thohir (US$ 605 juta)

43. Osbert Lyman (US$ 600 juta)

44. Jogi Hendra Atmaja (US$ 590 juta)

45. Iwan Lukminto (US$ 540 juta)

46. Sjamsul Nursalim (US$ 470 juta)

47. Irwan Hidayat (US$ 460 juta)

48. Arifin Panigoro (US$ 450 juta)

49. The Nin King (US$ 410 juta)

50. Soetjipto Nagaria (US$ 400 juta).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya