Liputan6.com, Mississippi - Sungai terpanjang di AS, Mississippi meluap sepanjang 8 kilometer. Luapannya itu nyaris menenggelamkan kota Missouri yang wilayahnya dilewati sungai itu.
Luapan sungai tersebut terjadi akibat anomali cuaca yang terjadi wilayah selatan AS, seperti hujan badai dan tornado yang telah terjadi dalam seminggu terakhir.
Gubernur Missouri Jay Nixon mengatakan 18 orang tewas akibat banjir, seperti dilansir BBC, Rabu (30/12/2015).
Ia juga mengatakan, pihaknya telah meminta pasukan Pengaman Nasional atau National Guard untuk membantu pihak keamanan setempat.
Baca Juga
Advertisement
Nixon mengumukan air bakal terus meluap hingga Kamis 31 Desember mendatang. Hujan badai diperkirakan bakal terus hampiri negara bagian itu. Luapan sungai dikhawatirkan akan lebih parah lagi.
"National Guard akan memberi bantuan kepada warga dibantu pihak aparat setempat. Mereka telah bekerja sepanjang waktu untuk menyelamatkan kita semua," tambahnya.
Ia juga memprediksi jumlah kematian akibat banjir bakal meningkat. Kebanyakan mereka yang tewas karena terperangkap dalam mobil sementara arus sungai begitu kencang dan cepat.
Sebuah gambar dari udara memperlihatkan air dari Sungai Mississippi membanjiri gedung-gedung di kota West Alton, utara kota St Louis. Sementara itu, di kota Union, 80 kilometer dari barat St. Louis, hampir seluruh gedung bertingkat terendam air dari anak Sungai Mississippi, yaitu Sungai Missouri, Meramec dan Bourbeuse.
Juru bicara penjaga pantai Kapten Martin Malloy mengatakan air sungai cepat sekali naik hingga mencapai sebuah pusat perbelanjaan tersibuk di Mississippi.
Banjir Bersejarah
Meluapnya Sungai Mississippi mengingatkan sebagian orang pada banjir besar tahun 1993. Saat itu cuaca musim panas sama anomalinya dengan tahun ini. Hujan badai dan tornado menghantam daerah itu.
Saksi mata 1993 kembali menjadi peserta relawan pada banjir tahun 2015. Saat itu 39 orang tewas dan kerugian di negara-negara bagian kawasan Midwest AS mencapai US$16 juta.
"Aku ingat saat itu musim panas yang luar biasa panas. Lebih dari 40 derajad celcius. Lalu, tiba-tiba angin kencang dan hujan terus menerus turun. Sungai Mississippi perlahan meluap," kata Maureen Hooch yang kini berusia 57 tahun.
"Aku melakukan hal yang sama saat 1993 dan sekarang, yaitu mengisi karung pasir untuk menahan air meluap," katanya sedih.
Warga lain juga melakukan yang sama. "Akan ada 500 rumah terendam jika kami tak bisa menahan anak Sungai Des Peres," ujar Alderman Larry.
"Mereka ini adalah tetangga sekaligus saudara. Kami yang pernah merasakan banjir 22 tahun lalu tahu bagaimana rasanya melihat rumah, sofa, tempat tidur terendam sungai. Jangan sampai terjadi lagi," tambahnya.
Kendati ia optimis di wilayahnya air sungai tak bakalan sampai ke pemukiman, namun prakiraan cuaca mengatakan sebaliknya. Dalam beberapa hari ke depan, kota-kota dan negara-negara bagian sepanjang Sungai Mississippi bakal didatangi badai dan hujan deras selama berhari-hari.
Patung William Clark, figur Mississippi dan Misouri setinggi 7 meter, terendam hingga sebatas lehernya.
Anomali cuaca dialami AS dalam minggu terakhir menjelang pergantian tahun. Di Texas, tornado hampiri negara bagian itu, 11 orang tewas.
Sementara di Georgia, Alabama, damn New Mexico badai dan hujan deras menyapu. Total ada 43 kematian di wilayah-wilayah tersebut dari 21 Desember lalu.