Liputan6.com, Pekanbaru - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menurunkan 8.000 personel untuk mengamankan tahun baru. Jumlah ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya sebagai antisipasi terjadi teror dan gangguan keamanan serta ketertiban masyarakat.
"Polda Riau siaga I untuk mengamankan perayaan tahun baru. Makanya dilakukan penebalan pengamanan," ujar Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo di ruangannya, Kamis (31/12/2015) pagi.
Menurut Guntur, personel yang diterjunkan terdiri dari reserse, intelijen, dan lalu lintas. Dalam pengamanan juga dilibatkan personel TNI, pemerintah daerah, dan instansi terkait.
"Sementara personel yang tidak dilibatkan tetap tetap melakukan kegiatan rutin kepolisian seperti penjagaan Mako, penyidikan dan sebagainya," ungkap Guntur.
Guntur menyebutkan, pengamanan dilakukan di rumah ibadah, pusat-pusat keramaian seperti pusat perbelanjaan, toko-toko, tempat hiburan, dan titik kumpul masyarakat menyambut tahun baru.
Baca Juga
Advertisement
Mantan Kapolres Pelalawan tersebut mengimbau masyarakat yang meninggalkan rumah pada perayaan malam tahun baru untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Guntur juga berharap, masyarakat meninggalkan penggunaan petasan dan kembang api yang selama ini menjadi tradisi perayaan malam pergantian tahun.
Polda Riau juga menyiapakan posko pengamanan di beberapa titik, yang juga terdapat pusat pelayanan kesehatan oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Riau.
"Perintah Bapak Kapolda, semua Perwira diminta untuk mengawasi dan mengendalikan anggota di lapangan. Itu dilibatkan semua," tegas Guntur.
Selain itu, Polda juga mengerahkan Gegana Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Riau yang berpatroli selama 24 jam. Hal ini untuk mengantisipasi adanya teror dari kelompok radikal.
"Tak hanya Brimob, seluruh satuan yang ada di Polda, mulai dari intelijen dan petugas patroli sudah menyebar untuk melakukan antisipasi dini menjelang Natal dan tahun baru," pungkas Guntur.