Liputan6.com, Tangerang Operasi pembedahan otak dianggap dokter sebagai cara terbaik untuk menangani pecahnya pembuluh darah di otak yang dialami oleh Benny Panjaitan, vokalis grup band Panbers. Namun, pihak keluarga dan anak-anak Benny Panbers' menolak untuk melakukan hal tersebut.
Terlebih, itu merupakan keinginan musisi 68 tahun itu selama menjalani perawatan di rumah sakit. "Benny itu kan kena stroke, dan dia suka bolak balik rumah sakit untuk perawatan. Dia sendiri yang bilang nggak pernah mau dioperasi," kata Asido Panjaitan, adik kandung Benny Panbers, saat ditemui di Rumah Sakit Sari Asih, Ciledug, Tangerang, Kamis (31/12/2015).
Karena itu, istri dan anak-anak Benny Panbers bersikeras untuk menjaga amanat yang diberikan oleh pelantun lagu Gereja Tua tersebut. "Istri dan anak-anak jelas patuh dan nurut dengan keinginan Benny. Saya pikir, apa yang saat ini dilakukan oleh keluarga dan dokter adalah hal terbaik," ujar Asido.
Baca Juga
Advertisement
Benny Pandjaitan mengalami pingsan dan dilarikan ke Rumah Sakit Asih, Ciledug, Tangerang, sejak Minggu (27/12/2015). Dari pemeriksaan dokter, diketahui Benny mengalami pecah pembuluh darah di bagian otak.
Dokter yang menanganinya pun memutuskan untuk memindahkan perawatan Benny Pandjaitan ke ruang Intensive Care Unit (ICU). Empat hari sudah, Benny tak sadarkan diri.
Benny Pandjaitan merupakan vokalis band tenar medio 1960-an. Bersama Hans Pandjaitan, Doan Pandjaitan dan Asido Pandjaitan yang tergabung dalam grup band Panbers (Panjaitan Bersaudara) yang cukup populer sejak era 1980-an.
Selain sebagai vokalis dan memegang rhythm guitar, Benny Pandjaitan juga adalah motor utama dari kelompok musik Panbers. Hampir semua lagu yang pernah dipopulerkan Panbers adalah ciptaannya. (Gie/fei)