Banyuwangi Masuk Nominator Pemenang Penghargaan Pariwisata PBB

Organisasi PBB untuk pariwisata, memasukkan Banyuwangi sebagai nominator pemenang UNWTO Awards for Exellence and Innovation in Tourism.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 31 Des 2015, 15:23 WIB
Padang Savana Bekol dmenga latar belakang gunung Baluran

Liputan6.com, Jakarta Inovasi pengembangan pariwisata yang dilakukan Pemkab Banyuwangi mendapat apresiasi dari The United Nations World Tourism Organization (UNWTO). Organisasi PBB untuk pariwisata tersebut memasukkan Banyuwangi sebagai salah satu nominator UNWTO Awards for Exellence and Innovation in Tourism untuk kategori “Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan”. Banyuwangi menjadi nominator bersama tiga negara lainnya, yaitu Medellin (Kolombia), Kenya, dan Puerto Rico.

Menurut informasi yang diterima tim Liputan6.com, Kamis (31/12/2015), sebagai nominator, Pemkab Banyuwangi diberi kesempatan untuk memaparkan kebijakannya pada 18 Januari 2016 mendatang dalam acara 12th UNWTO Awards Forum di Madrid, Spanyol.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, Banyuwangi masuk dalam kategori inovasi kebijakan publik dan pemerintahan.

“Kita diberi kesempatan untuk mempresentasikan bagaimana Banyuwangi mengembangkan konsep pariiwisata berkelanjutan. Para pemenang dan runner-up masing-masing kategori akan dimumkan pada 20 Januari mendatang bersamaan dengan pelaksanaan Madrid international Tourism Trade Fair,” ungkap Bramuda.

Bramuda lebih jauh menjelaskan, di Madrid dirinya akan memaparkan strategi Pemkab Banyuwangi dan kunci suksesnya membangun pariwisata. Mulai dari bagaimana daerah mengidentifikasi potensi wisata yang dimilikinya, menjaga kearifan lokalnya, hingga bagaimana pengembangan pariwisata bersama stakeholder dilakukan.

Catatan menunjukkan, dalam empat tahun terakhir, sektor pariwisata di Kabutapen Banyuwangi, Jawa Timur, terus menggeliat. Salah satu yang menjadikan faktor penentu perkembangan pariwisata Banyuwangi adalah dicanangkannya program ekoturisme.

Ekoturisme merupakan konsep wisata yang menyajikan kondisi di suatu daerah secara apa adanya dengan memperhatikan daya dukung dan konservasi lingkungan yang berkelanjutan. Konsep ekotursime yang diterapkan Pemkab Banyuwangi berpatokan pada dua hal, yaitu budaya dan keindahan alam.

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, Pemkab Banyuwangi bahkan telah melakukan berbagai perbaikan, mulai dari infrastruktur, destinasi, sarara dan prasarana, hingga kemasan promosi yang menarik. Tak hanya itu, Pemkab Banyuwangi juga telah menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan bisa bersaing secara global.

“Di Banyuwangi juga telah digealr kursus bahasa asing gratis berbasis desa yang diikuti lebih dari 2.600 warga pada 2015. Kemampuan bahasa asing itu diharapkan bisa mengikuti laju perkembangan wisata yang semakin kencang,” jelas Bramuda.

Selain Banyuwangi, dalam ajang ini, ada dua wakil Indonesia yang juga turut menjadi finalis di dua kategori lain, yaitu Garuda Indonesia dan Yayasan Karang Lestari. Garuda Indonesia berhasil mendapatkan nominasi Innovation in Enterprises dengan program ‘Bali Beach Clean Up’, dan Yayasan Karang Lestari melalui program ‘Coral Reef Reborn’ yang akan bertanding dalam katregori Innovation in Non-Governmental Organizations. Nominator lainnya datang dari Brazil, Lithuania, Spanyol, Swiss, Kamboja, Nepal, Afrika Selatan, Kroasia, dan Korea Selatan.

Para finalis dalam ajang ini disaring dari 109 program lainnya yang digagas oleh negara-negara anggota UNWTO. UNWTO saat ini beranggotakan 157 negara, 6 anggota asosiasi, dan 480 anggota afiliasi dari sektor swasta, lembaga pendidikan, dan otoritas pariwisata.

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya