Liputan6.com, Jakarta - Selama ini, cabai dan bawang merah menjadi sayuran yang paling sering mengalami fluktuasi harga. Penyebabnya pun beragam seperti penurunan volume panen, kurangnya pasokan, gangguan distribusi sampai masuknya musim hujan hingga menyebabkan cabai dan bawang cepat membusuk.
Namun untuk mengatasi hal ini, terutama penurunan volume produksi cabai dan bawang saat panen, Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan strategi berupa penambahan lahan dan pengaturan pola tanam pada masing-masing daerah sentra produksi cabai dan bawang merah.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, untuk bawang merah, Kementan melakukan pengaturan pola tanam, panen dan rencana produksi secara bulanan selama 2016 dengan target luas 129 ribu hektar (ha) yang telah dipetakan.
"Dengan perkiraan produksi 1,29 juta ton tersebar di sentra produksi bawang merah di Pulau Jawa akan memasok 73 persen dari total kebutuhan, Bali Nusa Tenggara 15 persen dan sisanya di Sumatera, Sulawesi dan lainnya," ujarnya di Jakarta, Kamis (31/12/2015).
Sedangkan untuk cabai, rencananya akan disiapkan lahan seluas 152 ribu ha untuk menanam cabai merah besar dan cabai rawit 188 ribu ha dengan perkiraan produksi 1,2 juta ton dan 940 ribu ton. Lokasinya terdiri dari sentra di Pulau Jawa sebesar 51 persen, Sumatera 17 persen, Sulawesi 4 persen dan sisanya dipasok dari wilayah lainnya.
Selain itu, menurut Amran, komoditas cabai sebenarnya bisa dikembangkan pada setiap jengkal lahan. Untuk itu, pemerintah daerah kabupaten kota juga akan didorong untuk mengembangkan cabai di setiap lahan warga tersedia, di pekarangan rumah dan lainnya.
"Sehingga mampu mencukupi kebutuhan cabai secara mandiri dan tidak bergantung pada daerah lain," kata dia.
Selain itu, mengingat di 8 kota besar di Indonesia seperti di Jakarta dan Surabaya membutuhkan pasokan cabai dan bawang merah yang besar, setidaknya 48 persen dari total kebutuhan konsumsi nasional cabai merah besar, 24,8 persen cabai rawit dan 33 persen bawang merah. Untuk itu Kementan juga akan berupa mengembangkan sentra produksi di daerah yang dekat kota-kota besar.
"Untuk itu lokasi pengembangan sentra produksinya diarahkan tidak terlalu jauh dari pusat kota besar," tandasnya.(Dny/Nrm)
Cara Kementan Jaga Pasokan dan Harga Cabai di 2016
Kementan melakukan pengaturan pola tanam, panen dan rencana produksi secara bulanan selama 2016.
diperbarui 31 Des 2015, 18:50 WIBPedagang tengah menata cabai dagangannya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/11). Harga cabai, baik cabai merah keriting dan rawit, mengalami kenaikan di pasar tradisional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil Liga Inggris West Ham vs Arsenal: Drama 7 Gol Warnai Kemenangan The Gunners atas Tuan Rumah
Allah SWT Tidak Suka Orang yang Berlebihan dalam Berdoa, Ini Maksudnya Menurut Gus Baha
Gus Yahya: Musyawarah Luar Biasa NU Itu Mimpi di Siang Bolong
Layanan Prima Bikin Jemaah Umroh Asal Belanda Pilih Biro Perjalanan di Yogyakarta Ini, Go Internasional
Melihat Momen Effendi Simbolon Mendukung RK yang Berujung Pemecatan dari PDIP
Air Terjun Lubuk Hitam, Keindahan Tersembunyi di Padang
Kisah Mbah Mangli Enggan Tidur di Kasur saat Menginap di Rumah Abah Guru Sekumpul
Cak Imin: Kita Prihatin, Pemilihan Kepala Daerah Diwarnai Politik Uang
Mengenal Guci Forest, Spot Hits di Tegal untuk Berendam Air Hangat dan Menginap
Momen Kompak Pramono Anung dan Putrinya Ulas Kuliner ala Food Blogger, Habiskan 2 Porsi Saking Enaknya
Saat Mbah Kholil Bangkalan Dituduh Memalsukan Uang karena Sering Berangkatkan Haji
Sederet Benda Milik Keraton Yogyakarta yang Dijarah Inggris pada 1812