6 Terduga Teroris yang Ditangkap di Sulteng Kaki Tangan Santoso

6 Terduga teroris laki-laki yang ditangkap kemarin itu, diduga terlibat jaringan teroris kelompok MIT, pimpinan Santoso.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 01 Jan 2016, 19:14 WIB
Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti melihat barang bukti diduga milik kelompok teroris Santoso. (Liputan6.com/Dio Pratama)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, menjelang perayaan pergantian tahun atau Tahun Baru 2016, tim Densus 88 menangkap 6 terduga teroris di Desa Tayawa, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.

Dia mengatakan, 6 terduga teroris laki-laki yang ditangkap kemarin itu, diduga terlibat jaringan teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di bawah pimpinan Santoso.

"Iya, ditangkap 6 orang kemarin. Masih kita periksa," kata Badrodin saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (1/1/2016).

Dari hasil pemeriksaan sementara, 6 terduga teroris ini bertugas cukup vital membantu atau sebagai kaki tangan Santoso.

"Dia yang mengoordinasi di bawah, yang mengatur ada anggota bergabung, ada informasi-informasi penting, gerakan-gerakan penting, itu dia yang mengatur semua," beber dia.

Dalam refleksi akhir 2015 yang digelar 29 Desember 2015 lalu, Badrodin mengatakan, 20 anggota kelompok Santoso ditangkap selama operasi sejak 24 Januari hingga 23 Desember 2015.

7 Orang di antaranya meninggal dunia lantaran melawan polisi dengan senjata api. Di antaranya, pimpinan kelompok MIT, Daeng Koro yang tewas dalam baku tembak pada April 2015 lalu.

Daeng Koro yang memiliki nama asli Sabar Subagio itu disebut-sebut lebih mengerikan dari Santoso.

Sementara, Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Aziz sebelumnya menyebutkan, 24 terduga teroris MIT telah diamankan selama Operasi Camar Maleo IV berlangsung.

7 Di antaranya tewas dan 17 lainnya sedang menjalani proses hukum. Sedangkan dari aparat, 2 polisi dan 1 TNI tewas serta 4 polisi terluka akibat operasi tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya